Jumat, 26 Desember 2014

Cerita Yang Ada~

Cerita yang ada...
Aku selalu melihat kamu...
Meskipun aku begitu senang...
Aku menjadi sedih ketika melihat ke masa lalu...
Rasanya aku melihat diriku yang dulu...

Cerita yang ada...
Berfikir untuk sebuah mistery...
Sekarang kamu melihat cerita itu dan aku selalu melihat kamu...

Berputar dalam Permainan Waktu~

Berputar dalam permainan waktu...
Aku selalu mengawasimu selama ini...
Mengapa meskipun aku bahagia seperti ini?
Memandangi cakrawala membuatku sedih...
Rasanya seolah-olah aku melihat diriku waktu itu...
Dari kejauhan...

Berputar dalam permainan waktu...
Hal ini dan itu yang aku pikirkan secara dalam adalah misteri...
Lihat, orang dalam takdirku ada di sana...
Aku mengawasinya sepanjang waktu...
Menatap langit biru dengan kedipan...
Ini bahkan seperti dari tempat tinggi ini, Aku bisa terbang...
Jika aku memakai kecepatanku dan melihat melalui teleskop...
Aku bisa melihat masa depan...

Berputar dalam permainan waktu...
Kemana aku pergi agar dapat bertemu kenanganku?
Kecilnya kita di atas Bumi yang biru...
Masih berkembang sekarang...

Berputar dalam permainan waktu....
Sayap saat aku pergi adalah dengan berani...
Lihatlah, setiap saat keberuntungan menunggu...
Aku mengawasimu sepanjang waktu...

Rabu, 24 Desember 2014

Mengakui Kebohonganku~

Mengakui kebohonganku...
Berlari setelah dia kembali...
Selamatkan jiwaku...
Dia menunggu untuk kamu memeluknya...
Sekarang kembalilah untuk mencintaimu...
Aku tidak bisa bilang satu kata yang menyedihkan dan menyakitimu...
Aku akan menangis untuk kehangatanmu sementara kamu menangis untuk tanganku...
Dengan pengalaman lebih, Mimpiku akan terlihat seperti kekanak-kanakan...
Tapi sesuatu disana, Aku harus percaya pada mereka...

Mengakui kebohonganku...
Kesakitan dengan kebenaran di matamu...
Selamatkan jiwaku!!!
Cium bibirku yang gemetar...
Mulailah mencintai lagi!!!
Ini bukan kelemahan saat kamu merasa kesepian,  Tapi kedamaian akan membuat apapun yang kamu inginkan...
Yang paling penting adalah, Aku lebih takut akan kesedihan karena kehilangan...
Sendiri di dalam keramaian... Aku mencari tempat untuk kembali...

Mengakui kebohonganku...
Menyingkirkan rasa sakit dari kehilangan kata-kata...
Selamatkan jiwaku!!!
Aku tidak bisa pergi kemanapun... Tanpa hatimu...
Kembali untuk mencintaimu!!!

Selasa, 23 Desember 2014

Oh Jalan Terindahku!

Langkah-langkah ini selalu disertai cahaya, tapi tak terlihat sampai sekarang,
Dan semakin aku mengikutinya,
aku terjebak dalam labirin tak berujung, dalam peta yang terendam air hujan,
Tapi aku sama sekali tak menyesal
Karena suara teriakanku ... pasti akan didengar
Aku masih dalam perjalanan untuk menghubungkan suara itu,
Dari lonceng yang akan membunyikan awal dari cerita ini.
Masa depan dunia yang kau lihat,
membawaku ke dalam langit tak terbatas oleh waktu.
Dua perasaan ini akan menyerupai bentuk mereka masing-masing,
menjadi lebih dari sekedar keajaiban.
Masa depan dunia yang kau lihat,
berada di suatu tempat saat ini ....
Tak peduli sebanyak apapun impian itu akan menimpanya,
Akan selalu ada cahaya yang sejati.
Ahh .... Oh jalan terindahku!

Cara mempengaruhi orang lain untuk membuat sebuah keputusan yang terbaik

Cara saya mempengaruhi orang lain , yaitu :
Dengan cara memperlihatkan sisi positifnya untuk kebutuhan dirinya sendiri. Memberi tahu mana yang benar dan mana yang salah dan untuk memberi jalan terbaik buat dirinya. Karna tidak semua yang dikatakan orang lain itu benar termasuk saya. Tapi biarkan lah dirinya sendiri yang memutuskan pilihan tersebut. Kita tidak punya hak untuk memaksanya untuk mengikuti apa yang menurut kita baik. Cukup sekian dari pendapat saya... Dan ingat Jawaban benar tidak hanya satu.

Hal-hal yang dapat menimbulkan Konflik Organisasional

Sumber konflik organisasi

Faktor-faktor yang dapat menimbulkan adanya konflik dalam suatu organisasi antara lain adalah :

1. Berbagai sumber daya yang langka 
Karena sumber daya yang dimiliki organisasi terbatas / langka maka perlu dialokasikan. Dalam alokasi sumber daya tersebut suatu kelompok mungkin menerima kurang dari kelompok yang lain. Hal ini dapat menjadi sumber konflik.

2. Perbedaan dalam tujuan. 
Dalam suatu organisasi biasanya terdiri dari atas berbagai macam bagian yang bisa mempunyai tujuan yang berbeda-beda. Perbedaan tujuan dari berbagai bagian ini kalau kurang adanya koordinasi dapat menimbulkan adanya konflik. Sebagai contoh : bagian penjualan mungkin ingin meningkatkan valume penjualan dengan memberikan persyaratan-persyaratan pembelian yang lunak, seperti kredit dengan bunga rendah, jangka waktu yang lebih lama, seleksi calon pembeli yang tidak terlalu ketat dan sebagainya. Upaya yang dilakukan oleh bagian penjualan semacam ini mungkin akan mengakibatkan peningkatan jumlah piutang dalam tingkat yang cukup tinggi. Apabila hal ini dipandang dari sudut keuangan, mungkin tidak dikehendaki karena akan memerlukan tambahan dana yang cukup besar.

3. Saling ketergantungan dalam menjalankan pekerjaan. 
Organisasi merupakan gabungan dari berbagai bagian yang saling berinteraksi. Akibatnya kegiatan satu pihak mungkin dapat merugikan pihak lain. Dan ini merupakan sumber konflik pula. Sebagai contoh : bagian akademik telah membuat jadwal ujian beserta pengawanya, setapi bagian tata usaha terlambat menyampaikan surat pemberitahuan kepada para pengawas dan penguji sehingga mengakibatkan terganggunya pelaksanaan ujian.

4. Perbedaan dalam nilai atau persepsi
Perbedaan dalam tujuan biasanya dibarengi dengan perbedaan dalam sikap, nilai dan persepsi yang bisa mengarah ke timbulnya konflik. Sebagai contoh : seorang pimpinan muda mungkin merasa tidak senang sewaktu diberi tugas-tugas rutin karena dianggap kurang menantang kreativitasnya untuk berkembang, sementara pimpinan yang lebih senior merasa bahwa tugas-tugas rutin tersebut merupakan bagian dari pelatihan.

5. Sebab-sebab lain. 
Selain sebab-sebab di atas, sebab-sebab lain yang mungkin dapat menimbulkan konflik dalam organisasi misalnya gaya seseorang dalam bekerja, ketidak jelasan organisasi dan masalah-masalah komunikasi.


Kutipan :
"Konflik dapat terjadi jika ada suatu anggota tidak setuju dengan pendapat anggota lain. Seperti perbedaan dalam tujuan. Perbedaan dalam tujuan itu ada beberapa anggota yang bertujuan untuk menghancurkan suatu organisasi sedangkan dipihak lain ada beberapa anggota yang bertujuan untuk memajukan suatu organisasi. Dalam permasalahan tersebut ketua harus mengetahui tujuan masing-masing anggota. Agar tidak terjadinya konflik pada organisasi tersebut yang ingin dibuatnya."

Mengenai Konflik Organisasional dan Jenis-jenis dari Konflik tersebut

Pengertian Konflik.

Konflik dapat diartikan sebagai ketidak setujuan antara dua atau lebih anggota organisasi atau kelompok-kelompok dalam organisasi yang timbul karena mereka harus menggunakan sumber daya yang langka secara bersama-sama atau menjalankan kegiatan bersama-sama dan atau karena mereka mempunyai status, tujuan, nilai-nilai dan persepsi yang berbeda. Anggota-anggota organisasi yang mengalami ketidaksepakatan tersebut biasanya mencoba menjelaskan duduk persoalannya dari pandangan mereka.

B. Jenis jenis konflik Organisasi

Konflik yang terjadi dalam suatu organisasi dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu :

1. Dari segi pihak yang terlibat dalam konflik

Dari segi ini konflik dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :

a. Konflik individu dengan individu.
Konflik semacam ini dapat terjadi antara individu pimpinan dengan individu pimpinan dari berbagai tingkatan. Individu pimpinan dengan individu karyawan maupun antara inbdividu karyawan dengan individu karyawan lainnya.

b. Konflik individu dengan kelompok.
Konflik semacam ini dapat terjadi antara individu pimpinan dengan kelompok ataupun antara individu karyawan dengan kempok pimpinan.

c. Konflik kelompok dengan kelompok.
Ini bisa terjadi antara kelompok pimpinan dengan kelompok karyawan, kelompok pimpinan dengan kelompok pimpinan yang lain dalam berbagai tingkatan maupun antara kelompok karyawan dengan kelompok karyawan yang lain.

2. Dari segi dampak yang timbul
Dari segi dampak yang timbul, konflik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu konflik fungsional dan konflik infungsional. Konflik dikatakan fungsional apabila dampaknya dapat memberi manfaat atau keuntungan bagi organisasi, sebaliknya disebut infungsional apabila dampaknya justru merugikan organisasi. Konflik dapat menjadi fungsional apabila dikelola dan dikendalikan dengan baik. Contoh konflik yang fungsional dengan kasus seorang manajer perusahaan yang menghadapi masalah tentang bagaimana mengalokasikan dana untuk meningkatkan penjualan masing-masing jenis produk. Pada saat itu setiap produk line berada pada suatu devisi. Salah satu cara pengalokasian mungkin dengan memberikan dana tersebut kepada devisi yang bisa mengelola dana dengan efektif dan efisien. Jadi devisi yang kurang produktif tidak akan memperoleh dana tersebut. Tentu saja di sini timbul konflik tentang pengalokasian dana. Meskipun dipandang dari fihak devisi yang menerima alokasi dana yang kurang, konflik ini dipanang infungsional, tetapi dipandang dari perusahaan secara keseluruhan konflik ini adalah fungsional, karena akan mendorong setiap devisi untuk lebih produktif. Manfaat yang mungkin timbul dari contoh kasus di atas antara lain :
  • Para manajer akan menemukan cara yang lebih efisien dalam menggunakan dana.
  • Mereka mungkin bisa menemukan cara untuk menghemat biaya.
  • Mereka meningkatkan prestasi masing-masing devisi secara keseluruhan sehingga bisa tersedia dana yang lebih besar untuk mereka semua.


Meskipun demikian, mungkin juga timbul akibat yang tidak fungsional, di mana kerjasama antara kepala devisi menjadi rusak karena konflik ini. Setiap konflik, baik fungsional maupun infungsional akan menjadi sangat merusak apabila berlangsung terlalu jauh. Apabila konflik menjadi di luar kendali karena mengalami eskalasi, berbagai perilaku mungkin saja timbul. Pihak-pihak yang bertentangan akan saling mencurigai dan bersikap sinis terhadap setiap tindakan pihak lain. Dengan timbulnya kecurigaan, masing-masing pihak akan menuntut permintaan yang makin berlebihan dari pihak lain. Setiap kegagalan untuk mencapai hal yang diinginkan akan dicari kambing hitam dari pihak lain dan perilaku pihaknya sendiri akan selalu dibela dan dicarikan pembenarannya, bahkan dengan cara yang emosional dan tidak rasional. Pada tahap seperti ini informasi akan ditahan dan diganggu, sehingga apa yang sebenarnya terjadi dan mengapa terjadi menjadi tidak diketahui. Dan segera bisa muncul usaha untuk menggagalkan kegiatan yang dilakukan oleh pihak lain. Kegiatan untuk “menang” menjadi lebih dominan dari pada untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut Heidjrachman dari berbagai penelitian dan percobaan ternyata ditemukan hasil-hasil yang mirip antara yang satu dengan yang lain situasi, yang timbul akibat adanya konflik, baik konflik yang fungsional maupun konflik yang infungsional. Di antaranya yang penting adalah :
Timbulnya kekompakan di antara anggota-anggota kelompok yang mempunyai konflik dengan kelompok yang lain.
Munculnya para pimpinan dari kelompok yang mengalami konflik.
Ada gangguan terhadap persepsi para anggota atau kelompok yang mengalami konflik.
Perbedaan antara kelompok yang mengalami konflik nampak lebih besar dari pada yang sebenarnya, sedangkan perbedaan pendapat antar individu dalam masing-masing kelompok tampak lebih kecil dari pada yang sebenanya.
Terpilihnya “wakil-wakil” yang kuat dari pihak-pihak yang mengalami konflik
Timbulnya ketidakmampuan untuk berfikir dan menganalisa permasalahan secara jernih.

Kutipan :
"Konflik sebenarnya mudah terjadi karena mereka mempunyai status, tujuan, nilai-nilai dan persepsi yang berbeda. Anggota-anggota organisasi memiliki pendapat masing-masing dan memiliki pandangan persoalan dengan cara pandang mereka. Jadi, tidak semuanya setuju dengan pendapat yang diajukan setiap anggota. Demikianlah konflik Organisasi dapat terjadi."