Minggu, 29 Maret 2015

Hari yang baru~

Halo hari yang baru
Selamat datang hari yang berat
Angin yang lembut berhembus dibahuku yang lelah
Aku berjalan menuju mimpiku

Aku seperti orang asing yang menghadapi tantangan
Sementara tidur dengan foto ini
Kupikir lebih baik tegakkan kaki kita di tanah ini

Ku disini pagi ini
Jika kau percaya mimpi itu 'kan jadi nyata
Inilah yang ingin kupercayai
Tapi apakah kau percaya?
Jadi kubuka pintu

Halo hari yang baru
Selamat datang hari yang berat
Gemerisik pohon-pohon membuat telingaku sakit
Itulah awal dari mimpiku

Melangkah ke dunia yang baru
Rintangan dalam hatiku
Kan kulalui satu per satu
Saat ku berlari menuju impianku

Mimpi yang telah kubuat~

Mimpi yang telah kubuat
Dan tempat ku berada
Jika kau menyandingkan keduanya itu
Maka ia akan perlahan berubah
Dan kusadari ternyata disana
Tak ada yang mengenalnya lebih dariku

Aku melihat musim semi yang menghilang
Dan tak terasa musim panas pun tiba
Aku mulai mengerti mereka sedikit demi sedikit
Musim semi dan musim dingin entah menghilang
Dan setumpuk sampah ini
Bertemu dengan mimpiku seperti dulu

Kudengarkan benda ini
Kudengarkan hati ini
Sampai tetes air mata terakhir
Kucoba mencari jawaban yang hilang

Air mataku tak mau berhenti
Kita akan berjuang, terkadang kita kalah
Tapi aku akan berusaha dengan diriku yang sekarang
Mencapai semuanya dengan tangan ini

Jumat, 27 Maret 2015

Katakan padaku~

Katakan padaku, oh katakan padaku, bagaimana itu bisa terjadi
Siapakah yang ada di dalam diriku?
Rusak, telah rusak dunia ini...

Kau pun tertawa tanpa melihat sesuatu...
Aku benar-benar merasa sakit, dan menahan nafasku
Bahkan kebenaran, bahkan kebenaran pun
Tak bisa diungkapkan...

Membeku...
Dihancurkan, tak bisa dihancurkan, digoyahkan, tak tergoyahkan...
Saat aku menemukanmu, itu mengejutkanku...

Di dunia rumit ini, berangsur-angsur mulai tak terlihat dan lalu menghilang...
Jangan memandang padaku...
Jangan memandangiku...

Aku berharap tak menyakitimu di sebuah dunia
Yang dibayangkan oleh seseorang...
Mengingat siapa diriku...
Ingatlah sejelas mungkin...

Terjerat dalam kesendirian yang mengitariku,
Ingatan akan tawa polosku melintas dalam pikiranku...
Aku tak bisa bergerak, tak bisa bergerak, tak bisa bergerak, tak bisa bergerak...

Tak bisak bergerak, tak bisa bergerak!
Dunia yang tak terungkap...
Aku benar-benar berubah, aku tak bisa kembali lagi...
Sama seperti dua jalinan yang akan binasa bersamaan

Dihancurkan, tak bisa dihancurkan, digoyahkan, tak tergoyahkan...
Aku tak akan membuatmu ternoda
Di dunia rumit ini, aku berangsur-angsur mulai tak terlihat dan lalu menghilang...
Jangan memandang padaku...

Jangan memandangiku...
Sebelum perangkap kesendirian dibuat,
Sebelum masa depan tak terungkapkan...
Mengingat siapa diriku...

Ingatlah sejelas mungkin...
Jangan melupakanku, jangan melupakanku, jangan melupakanku, jangan melupakanku...
Perubahan dalam diriku telah melumpuhkanku...
Di dalam surga tak ada yang bisa diperbaiki lagi
Mengingat siapa diriku...

Katakan padaku, katakan padaku....
Apakah ada seseorang di dalam diriku?