Selasa, 20 Januari 2015

Suatu saat nanti ya?

Jika taring kesedihan mencoba merebutmu dariku...
Akan kuhentikan mimpi buruk itu tanpa menundanya sedetik pun...
Aku ingin optimis dan mendapat kekuatan itu meski sedikit...
Jika itu bisa membantuku dan membantumu, aku akan menjual jiwaku...
Aku punya tekad untuk melaluinya...
Meski begitu...
Di hari-hari yang kuhabiskan bersamamu...
Kita hanya bisa berkata, "Suatu saat nanti ya?" "Tapi suatu saat nanti itu kapan?"
Ambil lagi air mata yang kau keluarkan...
Saat aku mulai berpikir "Apa yang kulakukan" "Aku pun bertanya apa yang harus kulakukan."
Fajar yang menungguku...
Kita hanya rindu untuk bermalas-malasan...
Tapi apa itu salah?

0 Comment:

Posting Komentar