Jumat, 29 November 2013

TUTORIAL BACKTRACK 5 R3


Backtrack, OS Linux yang installernya biasanya dibagikan secara gratis kalo kita ikut seminar yang berbau hacking. Backtrack menyediakan tools attacking/hacking didalamnya yang sangat lengkap menurut saya. Untuk yang belum punya bisa didownload disini :http://www.backtrack-linux.org/.
Dipost ini saya akan menjelaskan cara install Backtrack, saya menggunakan Backtrack 5 R3 Gnome. Selain menggunakan kata - kata, saya juga menambahkan gambar saat proses installasinya. Click gambar agar terlihat jelas.
Berikut adalah cara install Backtrack 5 R3 :

Insert media installasi (DVD/FlashDisk) ke PC anda, tunggu sampai tampilan seperti ini :

tekan enter,


Ketik Startx (Fungsi Startx adalah untuk memulai / memunculkan GUI Backtrack 5 R3 Gnome) Pilih BackTract Text, click enter.


Click Install BackTrack,


Pilih English, setelah itu click Forward, tunggu sampai setting up the clock selesai,


Sesuaikan Religion dan Time Zone sesuai keinginan anda lalu click Forward :


Pilih Keyboard layout yang anda inginkan. Lalu click Forward,


Pilih Specify partitions manually (advanced), lalu click forward,


Click free space, lalu click Add..


Buat partisi dengan settingan sesuai yang ada digambar atas, kecuali size (isi sesuai kebutuhan anda) lalu click OK,


Pilih free space, lalu click Add..


Buat partisi dengan settingan sesuai yang ada digambar atas, kecuali size (isi sesuai kebutuhan anda) lalu click OK,


Click Install, tunggu sampai proses installasi selesai.


Pilih partisi yang bertype Ext4, lalu click Forward,


Click Install, tunggu sampai proses installasi selesai.




Click Restart Now,


Remove atau lepas media installasi (DVD/FlashDisk) dari PC/laptop anda, dan click enter.Maka PC/Laptop anda akan restart dan tunggu sampai tampilan seperti ini :


Isi Login dengan : root
dan isi Passwordnya dengan : toor
lalu ketik startx agar masuk ke dekstopnya, remove/delete shortcut "install BackTrack" yang ada pada dekstop. Proses instalasi Backtrack 5 R3 selesai.

HAL YANG HARUS DILAKUKAN SETELAH INSTAL BACKTRACK 5 R3

Hal yang pertama di lakukan adalah melakukan update/upgrade, tujuannya untuk memperbaharui system dan paket yang sudah terinstall sebelumnya, ok langsung saja buka terminal dengan cara Ctrl+Alt+T /Start+Accessories+Terminal kemudian ketikkan perintah berikut di terminal anda.
1. apt-get update
2. apt-get upgrade
3. apt-get install update-manager
4. apt-get install synaptic
Ubuntu-Software-Center lokasinya berada di
Applications=>Ubuntu-software-Center
5. apt-get install software-center
6. Install dan Atur Compiz Fusion

Untuk install ketikan saja

sudo apt-get install compiz

Untuk mengatur efek Compiz Fusion.

sudo apt-get install simple-ccsm

untuk effect extra :

sudo apt-get install compiz compizconfig-setting-manager compiz-fusion-plugin-extra compiz-fusion-pligins-main compiz-plugins

7. Office
Windows dapat menggunakan Microsoft Office, sedang Linux memiliki OpenOffice.
Install OpenOffice

sudo apt-get install openoffice.org

8. Ubuntu Tweak
Ubuntu Tweak memudahkan kita untuk melakukan konfigurasi setting Linux kita, mulai dari install/uninstall aplikasi, membersihkan cache, melakukan setting compiz fusion, dll.
Install Ubuntu Tweak
sudo add-apt-repository ppa:ubuntu-tweak-testing/ppa && sudo apt-get update
sudo apt-get install ubuntu-tweak

CARA INSTAL DRIVER INTEL DI BACKTRACK 5 R3

Pada tulisan saya kali ini saya ingin berbagi tentang cara menginstall driver intel di backtrack.
sebenarnya ini masalah yang pernah saya alami saat menggunakan compiz di backtrack, udah seminggu nyoba” oprek ternyata drivernya intel di laptop saya yang belum terinstal..
berikut cara menginstalnya :
1. tambahkan dulu repositori intel :
buka terminal lalu ketikan yang dibawah ini :
add-apt-repository ppa:glasen/intel-driver
2. lalu update dan upgrade
apt-get update && apt-get upgrade
3. selanjutnya tinggal di kernel dengan :
prepare-kernel-sources
cd /usr/src/linux
cp -rf include/generated/* include/linux/
4. lalu reboot dan driver intel anda pun sudah terinstal di komputer anda

CARA INSTAL DRIVER ATI RADEON DI BACKTRACK 5 R3
Pertama-tama siapkan dahulu driver ati radeon sesuai versi vga masing-masing. Jangan lupa install driver intel dulu baru instal driver ati radeon (bagi yang punya 2 vga dalam computer / laptop)
1. untuk 32bit or X86 ketikan perintah di terminal :
wget -c http://www2.ati.com/drivers/linux/amd-driver- installer-12-1-x86.x86_64.run
2. untuk 64bit or X86_64 ketikan kode berikut di terminal :
wget -c http://www2.ati.com/drivers/linux/amd-driver-installer-12-1-x86.x86_64.run
3. karena saya pakai 64 bit jadi prosesnya seperti dibawah ini:
Rubah permission'nya filenya dulu :
chmod +x amd-driver-installer-12-1-x86.x86_64.run
4. setelah itu tinggal kita run dengan :
./amd-driver-installer-12-1-x86.x86_64.run
5. lalu reboot

CARA MENGATIFKAN AUDIO DI BACKTRACK 5 R3

Kali ini saya akan bebagi pengalaman saya, saya akan bercerita sedikit waktu pertama kali saya install backtrack saya mau putar musik ehhhh malah suara nya tidak ada. Maka solusinya adalah

1. klik Start => System =>Preferences=>Startup Applications.
2. Kemudian pilih Add dan isikan Name ="sound" kemudian pada Command langsung saja isikan "/usr/bin/pulseaudio" tanpa tanda kutip
3. Jika sudah selanjutnya klik Add kemudian pilih Close kemudian Reboot Komputer anda.


CARA MENGATASI MASALAH VLC DAN GOOGLE CHROME DI BACKTRACK 5 R3

1. agar vlc bisa di buka langsung aja buka terminal dan ketikan perintah berikut :

root@bt:~#cd /usr/lib/chromium-browser

2. kemudian ketikan perintah berikut :

root@bt:~# hexedit /usr/bin/vlc
maka akan muncul gambar number hexa, jangan khawatir, komputernya gx pa2x kok,
3. kemudian kita pindahkan cursor ke huruf dengan cara menekan TAB
4. jika cursor sudah berada di huruf selanjutnya tekan CTRL+S untuk search kemudian ketikan perintah GETEUID jika sudah ketemu gantikan kata kunci yang anda cari ganti dengan GETPPID jika sudah diubah sekarang tekan Ctrl+X untuk menyimpan. sekarang buka vlc anda dan lihat hasilnya.
5. Begitu pula dengan google chrome, ketikan perintah berikut di terminal
cd /usr/lib/chromium-browser
6. Kemudian ketikan :
hexedit chromium-browser
7. Dan caranya sama dengan vlc diatas tadi. : D

backtrack 5 R3 siap dipakai, tunggu postingan effect backtrack 5 R3 ea!!!! ;)

Semoga Bermanfaat yah~~ ^__^

Rabu, 13 November 2013

Aku dan Masalalu (Part 9)

Esok paginya. Baru saja aku terbangun dari tidur ku... Terlintas Kejadian Kemarin... dimana Ardi dan pacarnya berpelukan... "Mungkin emang gw hanya pelarian aja , gw ga mau jadi perusak hubungan Orang... jdi cukup sampai sini aja deh" Batin ku lalu bergegas Mandi.
===> Skip
*Di Sekolah*
"Litaa... dengerin gw dulu.. gw bisa jelasin soal kemarin..." Ucap ardi padaku "udah ga ada yang perlu di jelasin lagi... aku ga ingin ngerusak hubungan kalian , jadi cukup sampai di sini saja ya kita berteman" ucap ku padanya "Tapi Lit.."
"udah ga ada yg perlu di jelasin , aku udah tau semua" ucap ku lalu pergi meninggalkannya.
"Walau hati ini sakit... tapi aku tak ingin merusak hubungan mu dengannya" Batin ku dalam hati.


"Litaa..." Panggil seseorang "Eh kamu Rez , ku kira siapa" ucap ku "gw mw ngomong sesuatu sma lo.." ucap nya "Lu mau ga jadi pacar gw???" sambung nya "Ehh.. Maaf.. gw ga bisa jawab Sekarang... gw butuh waktu..." jawab ku. "baiklah.. akan ku tunggu jawaban dari mu... ku beri waktu 1 minggu" ucapnya lalu pergi.

===> Skip
*Bel Istirahat pun Berbunyi
"Yeee... akhirnya Istirahat juga.. perut udah demo..." Ucap siska "elu Sis , pikirannya makanan terus..." ucap ku sambil menjulurkan lidah "suka-suka gw , oh iya lit... tadi perasaan lu ga Fokus amat sama pelajaran Bu Rini , ada yang lagi lu pikirin yaa atau lagi ada masalah??"
"Eh ga ada kok... gakpapa kok sama gw , yuk ke kantin" Ajak ku.

===> Kantin
"Litaaaa..." Panggil Seseorang , Aku pun mencari Asal suara itu.. karena keadaan kantin sangat Ramai dan akhirnya ketemu juga dengan pemilik suara "Eh kak Rendy , Ada apa kak??" tanya ku "kakak mau bilang kalo kakak suka sama adek... adek mau gak jadi pacar kakak???" "Maaf yah kak... aku butuh waktu..." Jawab ku "Baik lah dek.. akan kakak tunggu... Minggu depan harus sudah ada jawaban ya deek , mau kakak Traktir makan??" Tawar nya "Umm.. kayak nya ga usah deh kak.. takut ngerepotin kakak.. lagi pula adek kesini cuma nemenin Temen buat makan... adek ga laper..." jawab ku "Oohh.. yasudah... kakak pergi dulu ya dek. Dadaahh..." ucap nya lalu pergi.

===> Skip Sampai Pulang Sekolah
#bel pulang.

"siska , pulang bareng yuk" tawar ku "maaf ya lita, aku ga bisa... maaf yaa..."jawab siska. "gapapa kok... hati-hati yahh..." ucapku setelah siska meninggalkan kelas. aku pun segera meninggalkan kelas , namun sesaat aku melihat ardi berlari kearah kelasku, akupun segera pergi meninggalkan kelas, aku berlari sampai ke gerbang sekolah. aku pun membalikkan badan namun tak tampak sosok ardi. aku pun segera melanjutkan perjalanan pulang , tiba-tiba ada yang mendekap mulut ku, aku pun pingsan.

***
maaf lita, gw ga ada maksud jahat ke elo. tapi gw ingin menjelaskan semuanya. batin ardi.

***

sesaat aku pun terbangun , aku melihat ruangan sekeliling ku, namun aku tak mengenali ruangan ini. "dimana gw..." ucapku pelan sambil memegangi kepala ku yang pusing. "klek.." tiba-tiba terdengar seseorang membuka pintu. "Eh lo udah bangun..." ucap ardi sambil menggaruk rambutnya yang tidak gatal. "jadi elo yang nyulik gw Di? ga nyangka gw lu tega ngelakuin itu ke gw?! apa belom puas lu nyakitin hati gw Hah?! lu jahat di.... lu jahat..." bentak ku lalu menangis karena kecewa. "gw gak ada niat jahat buat lo..." ucap ardi lalu mendekat , "jangan deketin gw ?!" bentak ku... namun ardi tetap mendekat lalu mendekap ku di pelukannya. aku pun berusaha melepaskan diri dengan memukul nya. namun aku tak bisa, pelukannya sangat erat. aku pun menangis di pelukannya. "aku gak bakal ngebiarin seseorang milikin kamu kecuali aku" ucap ardi pelan sambil tetap memelukku. pelukan ardi hangat dan damai, aku pun tertidur di pelukannya.
***
"gw pengen menjadi pemilik hati lo sepenuhnya." batinku dalam hati. melihat lita yang tertidur aku pun mengusap rambutnya dengan penuh kasih sayang. ardi pun menghubungi nomer rumah lita untuk memberitau bahwa lita berada di rumahnya dan menghubungi seseorang.
***
Sudah mau magrib tapi lita belum bangun juga? mungkin dia kelelahan batin ku. saat sedang menonton tv tiba-tiba perasaanku tidak enak. aku pun segera pergi ke kamarku untuk memastikan keadaan lita. saat sampai di kamar dan duduk di samping tempat tidur. aku melihat wajah lita sangat gelisah, aku pun menggenggam tangannya. lita pun terbangun dan langsung memelukku "aku takut..." lirih lita. "aku bakal ada di samping kamu kok... aku janji..." ucap ku "tapi pacar kamu yang kemarin bagaimana.. dia pasti cemburu..." kata lita. "aku sudah putus dengannya tadi." jelas ku, "Mengapa?" Tanya Lita "karena yang ku ingin dirimu..." Ucap ku. "Gombal.." Ucap lita lalu tersenyum. "Kamu cantik kalau tersenyum... jangan sedih terus yaa..." Hibur ku. "Iyaa..." Ucap Lita sambil tersenyum. "oh iya... kamu mau makan apa?" tanya ku. "Aku males makan" Jawab lita, "jangan gitu dong... makan yaa... aku suapin yah..." ucap ku. "boleh... tapi jangan banyak-banyak nasi nya..." kata lita. "yasudah aku ke dapur dulu ya.." ucap ku lalu pergi ke dapur. setelah mengambil makanan aku pun kembali ke kamar "nih makanannya..." ucap ku "itu banyak banget nasinya..." ucap lita kaget
"kan kita makan berdua"
"oke... tapi aku lauk nya kamu nasi nya aja yaa"
"curang , kamu itu yaa.." ucap ku terus mencubit pipi lita
"ih... sakit tau..." ucap lita kesakitan
"sini ku suapin..." ucap ku lalu menyendokkan nasi ke mulut lita. "aku udah kenyang..." ucap lita "ini kurang 1 suap lagi..." rayu ku "gak mau.. aku udah kenyang..."
"yasudah..."
"aku mau pulang..."
"tapi ini sudah malam Lita... kamu tinggal di sini saja dulu..."
"iya deh... tapi awas macem-macem..."
"iya sayang... dah kamu tidur sana..."
"sayang...sayang... aku bukan pacar mu..."
"sebentar lagi juga kamu jadi milikku kok..."
"gak mau aku..."
"masa sih..." ucap ku lalu menggelitiki Lita
"Hahaha... I... Iyaa.... aku Hahaha.. mau... Hahaha... tapi sudah dong.. jangan di gelitikin.."
"nah gitu dong..."
"kamu curang... pakai di gelitikin..." "Hooaaammm"
"tuh kan kamu ngantuk... tidur sana... aku bakal jagain kamu..." ucap ku, Lita pun segera berbaring di tempat tidur. Wajah Lita saat tertidur sangat Cantik , aku pun mencium kening nya lalu Pergi ke Ruang Tamu.
***
.
.
.
.
.
.
.

Created By : Nur Luciana Calista

Aku dan Masalalu (Part 8)

Aku pun berkeliling di rumah Ardi, namun Ardi tidak ada... akhirnya aku pergi ke taman di sebelah rumah Ardi. Seketika aku melihat seseorang di sana gaya rambutnya seperti Ardi namun ia bersama perempuan, aku tidak bisa melihat wajahnya karena aku di belakang mereka. lalu sang perempuan tiba-tiba mencium laki-laki itu. Tapi mengapa? mengapa dada ini terasa sakit... mengapa aku ingin Menangis. Namun apa daya, Air mata ku telah terlanjur menetes. Apa yang terjadi dengan ku sekarang, aku ingin pergi dari tempat ini... namun mengapa kaki ku tak bisa ku langkahkan... apakah ini yang namanya cemburu... aku bukan siapa-siapa... jangan sampai mereka tau... bahwa aku ada di sini. Tak lama orang itu berbalik dan BENAR! Itu Ardi...?! Mengapa rasa Sakit itu makin menusuk...!!! SAKIT SEKALI !!! Seketika air mataku mengalir... aku tak ingin ia Melihat ku seperti ini. Ardi pun berlari menuju ke arah ku... aku pun mencoba Berlari menjauh... aku tidak sanggup melihat mereka berdua... "LITAAA...!!! TUNGGU...!!!" Teriak Ardi padaku. "gw ga mau ganggu lu... gw ga mw lagi tersakiti... jadi gw ga ingin melihat lu lagi !" Batin ku dalam Hati sambil terus berlari. Langkah ku terasa berat... aku Tak sanggup lagi berlari , Tapi Ardi masih tetap mengejar ku. Aku pun berlari lalu bersembunyi di balik semak-semak. "LIIITAAA...!!! LO DIMANA...!!" Teriak Ardi Menyebut namaku , Tak lama... perempuan yang tadi berada di Taman menghampiri Ardi "Kamu nyari siapa sih sayang... aku tuh kangen banget sama kamu... aku ga mau ada orang yang mengganggu" Ucap Perempuan itu lembut sambil menggandeng tangan Ardi. Aku melihatnya dari balik semak-semak , Dada ku terasa Sakit Sekali... Apa dia pacar Ardi? Batin ku dalam Hati. "Apa-apaan sih kamu Rin...!!" Ucap Ardi sambil melepaskan gandengan. "Kamu kenapa sih sayang...!!! Kita udah pacaran 1 tahun..!! Tapi kenapa kamu ga pernah kasih Perhatian ke AKU !!" Bentak perempuan itu "Karena aku gak pernah Suka atau sayang sama kamu !" Jawab Ardi , "Terus... kamu lebih sayang sama cewek adik kelas mu yang rambut nya pendek , gak sopan , sok jagoan yang gak punya Otak ITU??!!" Bentak Cewek Itu lagi, "Aku merasa bahwa aku yang dikatakan perempuan itu... aku ingin keluar dari semak-semak , namun aku tak bisa..." batin ku dalam hati. "JANGAN SOK TAU KAMU RINI SOAL LITA...!!!" Bentak Ardi "Jadi cewek itu namanya Rini.." Ucap ku dalam hati. "Ooohh.. Jadi namanya Lita? Jangan Berfikir bahwa aku tinggal diam. aku ga Bakal RELA pacar ku di Rebut sama Cewek Kayak gitu ?!" Ucap Rini Mengancam dan lalu pergi meninggalkan Ardi. aku masih Tetap berada di Posisi ku. 5 Menit. 10 Menit. Ardi masih belum pergi dari tempat itu. 15 Menit , Akhirnya Ardi pun kembali pulang , aku pun keluar dari semak-semak, aku pun berfikir untuk pulang. Seketika aku teringat sesuatu "DOMPET ISI DUIT GW KETINGGALAN DI RUMAH ARDI ?!" Teriak ku dalam Hati.

*Ardi~Life
Semoga aja Lita gak melihat saat Rini nyium gw tadi... Aku mondar-mandir dari Dapur ke ruang tamu, lalu aku melihat sesuatu "Dompet Siapa ini?" Tanya ku pada diriku sendiri. Aku pun membuka dompet itu. Terdapat banyak Foto, Aku pun mengambil foto-foto itu pertama foto Lita sambil membawa Boneka Panda Kecil... dengan Latar belakang yang penuh dengan gambar Panda ! Di belakang Foto itu Tertulis
( Aku Suka Sesuatu yang berhubungan dengan Panda... Karena Panda itu lucu. Aku Ingin di Ulang Tahun ku tanggal 10 Oktober nanti ada seseorang yang Memberiku Boneka Panda yang Besar *Soalnya Aku belum Punya Hehehehe* )
lalu seorang laki-laki merangkul Lita , laki-laki itu wajahnya sepertinya aku Kenal... Tapi siapa? aku berusaha untuk mengingat dan Yup ! Benar.. Laki-laki itu Adalah Reza , Teman Sekelas Lita. di belakang Foto itu tertulis
( Gw Benci Elo !! Elo gak pernah Tau Perasaan gw !! Gw ga mau Ketemu lo lagi... Dan Gw Bakal lupain lo !! gw Rela Amnesia Agar gw ga tau kalau gw pernah Sayang sama lo !! Padahal gw udah sabar ngeliat tingkah lo yang selalu terlambat Saat ada janji sama gw , gw udah percaya dengan alasan-alasan yang lu buat-buat sampai pada akhirnya Gw tau kalo lo itu SELINGKUH !)
lalu ada Foto Lita Saat masih kecil bersama dengan anak laki-laki. di belakang Foto itu tertulis
(You're My First Love)

Aku pun segera menaruh kembali Foto itu pada Tempatnya , Aku pun melihat Isi Dompetnya Hanya 10ribu rupiah dalam Bentuk 10.000 dan 2.000 , dan Kertas Tertulis :::
Pengeluaran Lita dari 1 Oktober Sampai 7 Oktober(1 Oktober)=> Hutang Siska ke gw 10.000 (Lunas)
=> Beli Pulsa 5.000 *Ga boleh boros
=> Beli Jajanan di Alfamart 20.000
Catatan ::: 200.000 + 10.000 (Utang Siska) - 5.000 - 20.000
Sisanya 185.000
(2 Oktober)=> Beli Jus 5.000
=> Beli Mie 10.000
Catatan ::: 185.000 - 15.000 = Sisanya 170.000
(3 Oktober)
Gak beli Apa-apa... Hehehe.. takut abis duitnya
(4 Oktober)
=> Beli Baju Kaos + Sendal + Celana 75.000 *Mahal yah
Catatan ::: 170.000 - 75.000 = Sisanya 95.000
(5 Oktober)
Gak beli apa-apa... Soalnya harus Hemat...


"Drrtt... Drrtt..." Aku mengambil HP ku dan Melihat dari Layar Tercantum "My Love Calling" , aku tidak menghiraukan... karena aku tau Rini pasti bakal memaksaku untuk mengajaknya kerumah ku. Sudah 3x Rini Menelpon ku namun Tak ku hiraukan "Drrtt... Drrttt..." Karena aku kesal.. akhirnya Aku dengan Kesal Mengangkat Telpon "MAU KAMU APA SIH... JANGAN GANGGU GW..." Bentak ku Lalu aku mematikan Telepon , Sesaat aku melihat ke Layar HP ku Tertulis "My Love Lita" Ternyata yang barusan ku angkat telepon dari Lita. Aku Kaget aku tidak enak dengan Lita Karena aku tiba-tiba membentaknya. Aku pun berusaha Menelpon balik... Namun tak ada Jawaban , 3x sudah Ku Telepon namun tak ada jawaban. akhirnya aku mengirim Pesan Singkat padanya
# Maafin aku Lita... tadi aku ga sengaja bentak kamu # Send Message~
Lalu 2 Menit Setelah itu terdengar SMS masuk
# Aku tau kok kamu lagi sama pacar kamu.. jadi ga mau di ganggu.. Maaf ya... aku ga ada maksud ganggu kamu dan Soal tawaran kamu buat aku jadi pacarmu maaf aku ga bisa... aku ga mau merusak hubungan orang... ^_^ # My Love Lita~
Aku ga nyangka Lita bakal berfikir begitu... padahal baru saja sesaat bisa Akrab dengannya.

*Lita~Life
"Padahal gw cuma mau minta tolong buat balikin dompet gw besok... Malah di bentak gitu... -___-" Huft... Untung tadi duit ga jadi gw taruh Dompet itu semua.. Sisa 85.000 , Moga-moga aja cukup sampe tanggal 8... tanggal 8 baru di kasih duit dan Barang-barang penting ada di Dompet ini" Ucap ku pelan sambil menaruh Uang 85.000 ke Dompet ku yang satunya. Lalu Tidur di Kamar panda ku Tercinta

.
.
.
.
.
Created By : Nur Luciana Calista

Aku dan Masalalu (Part 7)

"Ehh... Ardi ?!" Ucap ku "Enggak ?! Lita Pulang nya bareng gw ?!" Ucap Seseorang yang lain "Eh.. suka-suka Lita donk mau pulang bareng Siapa...?!" Ucap Kak Rendy "Udah jelas-jelas dia pasti bakal milih gw" Ucap Ardi Percaya Diri "Ga mungkin.. dia pasti bakal milih gw , gw kan naek mobil.." Ucap seseorang "Milih gw kan dek??" Ucap Kak Rendy. "KALIAN INI APA-APAAN SIH ARDI , REZA , KAK RENDY?!?!" Ucap ku Lantang. Namun Perkataan ku gak sedikitpun di hiraukan oleh mereka... mereka tetap saja bertengkar , akhirnya aku pun berjalan menuju Gerbang sekolah , walau hujan.. aku tidak memikirkannya Aku terus berjalan , dari atas sampai bawah baru juga berjalan sampai depan gerbang Udah basah kuyup aja... "untung nih tas anti air..." gumam ku pelan. Aku terus berjalan walau hujan makin lama makin Deras...
*Di Sisi Lain
"Eh Lita mana??" Tanya Reza "Bukannya tadi dia di sini?" Ucap Kak Rendy "Tuh anak nyusahin aja... zzz" Ucap ku. "Yaudah gw balik dulu aja... Ardi lu yang nyari Lita yah.. kalo ada apa-apa sama dia bilang kalo gw yang nolongin dia" Kata Reza "Enak aja lu... Nyari Untung nya aja..." Kata ku "Nih Gimana kalo kita buat Kesepakatan... tapi cukup kita bertiga yang tau... Siapa aja yang bisa mendapatkan hati Lita dan pacaran selama 1 bulan , Yang kalah mau menuruti apa yang di suruh sama yang menang atau ngasih 250.000 ke yang menang... gimana??" Ucap Kak Rendy memberi Usul "Boleh juga tuh..." Kata Reza menyetujui Kesepakatan itu "Yee... ini namanya mainin perasaan Lita dong?? Gak dah.. gw ga ikutan kalo yang berhubungan sama perasaan" Kata ku "Sok lu...?! kalo emang lu laki Ikutan dong..." Kata Reza "Yaudah.. OK Deal !" kataku menyetujui kesepakatan itu. Akhirnya mereka bertiga pun pergi masing-masing.
*Back To Lita
Dingin banget yah... kalo gw berteduh.. entar malah makin dingin.. semangat Lita... lu pasti bisa sampe rumah... Kataku menyemangati diri. Namun tak lama.. pengelihatanku mulai rabun... beberapa Saat kemudian Aku pun Terjatuh "Brruukk" di tengah derasnya Hujan~
*Back to Ardi
Dia kemana yah kira-kira... hadeehh... nyusahin aja... Ucap ku dalam hati sambil terus berjalan dengan motor ku. "Itu siapa?" Gumam ku pelan saat melihat ada seorang perempuan terbaring di tengah derasnya hujan. Aku pun memberhentikan motor ku dan menuju ke perempuan itu. Aku pun memandangi wajah perempuan itu , aku merasa kenal dengan perempuan itu. aku pun mengingat-ingat dan "Lita ?!" aku pun segera membawanya ke motor ku dan mengantarnya pulang.
*Back To Lita *Perasaan back" terus.. :3 dah abaikan
"Lita..." terdengar suara seseorang memanggil ku.. aku pun membalikkan badan ku terlihat seseorang yang bisa di bilang Tampan memanggil ku... aku pun berjalan menghampirinya... namun Tak kunjung aku dapat meraih nya... sesaat aku melihat sekeliling ku... banyak sekali pohon dan macam-macam binatang dan tumbuhan lainnya... aku merasa bahwa aku sedang berada di hutan , aku pun terus berjalan "tik.. tik.. tik.." tak lama turun hujan. aku pun segera menuju ke sebuah Goa untuk Berteduh. "Hiks.. hiks.. hiks.." terdengar suara tangisan dari dalam Goa itu , aku pun penasaran lalu aku segera berjalan ke dalam Goa itu. aku berjalan cukup lama... suara tangisan itu makin lama makin jelas , sekilas aku melihat sekeliling ku untuk mencari asal suara... aku melihat seorang gadis kecil menangis di sisi Goa. aku pun menghampirinya "Mengapa kamu menangis Gadis kecil??" Tanya ku , namun Ia diam dan beberapa saat memandang ku ,"kucing ku berada di dalam sana" Ucap nya. Saat aku melihat Betapa hancur wajahnya , Mata yang merah dengan banyak bekas Luka bakar di wajahnya dengan Darah yang mengalir dari kepalanya. Sesaat Ia melangkah padaku... aku melangkah ke belakang , aku takut. Sampai pada akhirnya aku terpojok... Ia terus berjalan ke arah ku aku pun Terduduk dan menangis , Sesaat aku terkejut seseorang Menyentuh pundak ku. aku pun menutup mata lalu tak lama aku membuka mata ku lagi dan.. "Lita kamu kenapa??" Ucap seseorang.. aku pun Refleks memeluk orang itu karena aku masih takut dengan Gadis kecil tadi , orang itu balas memeluk ku. "A.. aku.. Ta..kut..." ucap ku "Udah ga apa-apa... ada aku di sini yang bakal ngejagain kamu..." Ucap orang itu lagi "Aku di mana sekarang Di?" Tanya ku "kamu ada di rumah ku.." Ucap Ardi "Perasaan tadi aku sedang perjalanan pulang.." Ucap ku "tadi aku Melihat kamu tergeletak di tengah jalan..." Kata Ardi "Terima kasih udah mau bantu aku.." Kata ku berterima kasih. "Ngg.. Lita.. ada yang mau gw omongin ke elu" Ucap Ardi To The Point "Apa itu??" Tanya ku "engg.. itu.. lu mau ga jadi..." Ucap Ardi gugup "Jadi apa??" Tanya ku lagi "LU MAU GAK JADI PACAR GW?!" Tanya Ardi dengan Lantang "Ha..?!" Kata ku kaget "Mau ga??" tanya nya lagi "Engg.. anu.. kayak nya gw butuh waktu..." Kata ku "gw kasih lu waktu 1 minggu buat Jawab pertanyaan gw tadi.." Ucap Ardi "Oke.. bakal gw usahain.. gw mau pulang" Ucap ku "masih hujan ini... badan lu juga anget... sakit tuh elu.. nih minum dulu Tehnya sama obatnya.." katanya sambil menyodorkan Teh & obat kepada ku. sesaat akupun mengambil teh itu dan meminum nya pelan-pelan. *Ceritanya Teh nya panas #Abaikan*
"Drrtt...Drrtt..Drrtt..." Terasa Getaran "Tunggu sebentar yaa.. Ada Telpon.." Ucap Ardi lalu pergi tak jauh dariku... Wajahnya terlihat Bingung sesekali melihat ku. "Kira-kira dia Telpon dengan siapa yaa..." Gumamku pelan. Tak lama Ia selesai Menelepon dan Kembali menghampiri ku. "Telpon dari siapa?"Tanya ku "kepo deh kamu..."jawab nya "eh serius ini..." kata ku "siapa aja boleh..." jawab nya santai setelah itu kami pun terdiam. tidak ada yang berbicara... "Permisi gw pengen cuci tangan.. kamar mandi dimana?" Tanya ku "di Situ.." Jawab nya sambil menunjuk sebuah Pintu berwarna Coklat Muda. aku pun segera menuju pintu itu dan masuk untuk cuci tangan.. lalu kembali ke tempat tadi.. namun.. Kemana Ardi?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Di Tunggu yah Part 8 nya.. Maaf pendek ini :v
Created By : Nur Luciana Calista

Aku dan Masalalu (Part 6)

"Lepasin gw..." kata ku , namun orang itu tak sedikit pun mempedulikan perkataan Lita. Orang itu terus menarik tangan ku sampai kebelakang Sekolah dan setelah itu melepaskan genggamannya. "Lo siapa sih , sakit tau..." Kata ku , namun orang itu tak memalingkan wajahnya. Aku melihat ia sedang mencari sesuatu , lalu ia mendapatkannya dan berbalik. "Maksud lo apaan sih Ardi ?! pake narik-narik tangan gw segala.. sakit tau..." Kata ku , namun Ardi diam saja dan menghampiri ku. "Lo mau ngapain..." Tanya ku "udah lu mending ga usah banyak tanya.. sini tangan lu.." Kata Ardi "Tangan gw Gapapa...!" Ucap ku "zzz nih anak nyusahin aja" Katanya lalu mengambil tangan kanan ku. "Lu bilang ini gapapa??" Katanya sambil menunjukkan Darah yang mengalir dari Siku ku "Ish... gw bilang gw gapapa... ini cuma luka biasa..." Kata ku "Luka kecil bisa jadi Besar kalau ga di obatin , lu lama-lama makin nyusahin..." Kata Ardi "yaudah kalo emang gw nyusahin buat apa lu peduliin gw..." Kata ku "Karena Gw suka sama lu makanya gw peduli" Kata Ardi "Lu bilang apa barusan??" Tanya ku "Eh ga ada.. tadi cuma bercanda..." Katanya sambil menggaruk-garukkan kepalanya yang tidak terasa gatal , lalu Ia pun mengambil tangan ku dan mengobatinya.. "Aduhh.." Rintih ku "pelan doang.. ga usah lebay dah... malah gw kencengin nih..." Kata nya "coba aja kalo berani... liat aja lu..." Kata ku mengancam , Ardi pun menekan sedikit bagian siku ku yang sakit. Aku pun memukulnya sekuat tenaga dan.. Meneteskan Air mata "Eh jangan nangis dong..." Katanya , tapi aku diam "Aduhh.. bingung gw sama lu..." Katanya , namun aku tetap diam. Tak lama dia menggendong ku "Eh.. lepasin gw... ?!" Kata ku "gw ga bakal lepasin lu... makanya kalo di obatin jangan cengeng..." Katanya "Siapa yang cengeng... tadi tuh kelilipan debu..." Kata ku asal "Alasan aja , sini gw obatin lagi..." Kata nya "Ehh , jangan.. gw bisa ngobatin sendiri.. sini itu kapasnya..." Kata ku lalu Ia menurunkan ku lalu duduk bersandar tembok dan memberikan Betadine dan Kapas pada ku, aku pun mengobati sendiri. "Lu ga masuk kelas??" Tanya ku padanya "Enggak , gw capek... gw pengen Tidur" Jawabnya lalu bersandar di Pundak ku "Ehh.. lu itu berat tau... ?!" Kata ku namun tak ada Respon dari Ardi , aku pun melihatnya dan ternyata benar... Ia Tertidur.. aku pun meletakkan Kepalanya ke pangkuan ku , lalu aku pun membiarkannya. Aku melihat jam tangan ku... jarum jam menunjukkan Pukul 10.45 , akhirnya aku pun tertidur.

Aku pun sadar , namun aku heran.. tidak ada seseorang pun di tempat itu. Aku pun segera melihat jam tangan ku.. Jarum jam menunjukkan pukul 13.45 , Eh.. Jam 2? aku ketiduran... sekolah kan pulang 1 jam yang lalu. Lalu aku pun berdiri dan berjalan menuju kelas namun angin nya terasa dingin... Langit juga terlihat mendung , aku pun segera berlari menuju kelas. Kelas pun sunyi karena tidak ada 1 orang pun di sana , aku pun Melangkah memasuki kelas ku. namun aku terheran-heran , dimana Tas ku? namun tiba-tiba pintu kelas tertutup sendiri dan "Klek.." Suara tanda pintu di kunci. aku pun berlari menuju Pintu ku coba membuka pintu.. namun Tak bisa... ?! benar saja... aku terkunci di kelas... akupun kembali ke tempat duduk ku... aku Takut , aku pun tertunduk... aku gak tau harus bagaimana.. minta tolong? tapi sama siapa.. sedangkan kelas telah di bubarkan 1 jam yang lalu. Aku pun berdo'a agar ada yang menyelamatkannya dan berusaha berteriak meminta tolong.

Di sisi Lain*
"Males banget Jadi OSIS... Huft... Seharusnya kan gw udah pulang dari tadi" Ucap seseorang. "Toloonnggg..." terdengar suara orang minta tolong "Siapa itu?? gw samperin aja dah". Aku pun berjalan dan makin lama suara itu makin terdengar jelas. "Toloonngg..." "Apakah ada orang??" Tanya ku. "Ada... Saya Violita Asyra dari Kelas 1 Terkunci di sini..." Jawab nya "Tunggu yah..." Kata ku , aku pun segera mendobrak pintu Namun tak ada guna. "Susah sekali mendobrak pintu ini... Tunggu sebentar..." Ucap ku , aku pun terus berusaha mendobrak dan "Brraakk.." Akhirnya pintu itupun berhasil di dobrak. "Terima kasih kak..." Ucap Lita "Sama-sama... Ini Lita kan?? Aku Rendy Ramadhan. Kakak kelas mu Saat SMP dulu yang saat pertama kamu masuk SMP kamu sering bertanya-tanya kepada kakak , kakak ga nyangka kamu lebih cantik dari SMP dulu..." Ucapku "Maaf yah kak.. aku tidak ingat..." Jawab Lita Lesu "gapapa kok Dek.." Kata ku. "Kakak gapapa tuh?? tangannya merah gara-gara aku..?? aku obatin kakak yah... tadi aku bawa minyak kayu putih..." Ucap Lita.

Back To Lita*
Aku pun segera memijat tangan Kak Rendy yang memar karena Mendobrak pintu , "Terima kasih yaa dek..." Katanya "Iya sama-sama... kakak juga udah nolongin aku... tadi aku takut..." Ucap ku. Tiba-tiba terlihat tetes-tetesan air Hujan. "Yaahh hujan.. gimana yah.." Kata ku "Mau kakak anterin??" Tawar Kak Rendy, Tiba-tiba "Lita pulang bareng gw..." Ucap Seseorang itu....
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Menurut mu orang itu siapa?
Di Tunggu yah Kelanjutannya...
Cukup sampe Sini malem ini :)
Created By : Nur Luciana Calista

Aku dan Masalalu (Part 5)

"Silahkan perkenalkan dirimu" Ucap Bu Lisa "Selamat pagi teman - teman... Nama Saya Reza Adi Saputra biasa di panggil Reza , Saya Pindahan dari SMA Putra Bangsa" Ucap nya memperkenalkan Diri "Baiklah.. Silahkan duduk di tempat kosong" Kata Bu Lisa lalu Reza pun segera duduk tepat di belakang ku , karena hanya itu tempat yang kosong. terdengar suara samar-samar di belakang "SMA Putra Bangsa bukannya Sekolah untuk Cowok yang paling bagus di Kota ini?? kok dia malah mau aja pindah ke sekolah ini..." Ucap salah seorang Cewek barisan paling belakang. Namun Reza merasa tidak menghiraukan itu... Ia pun serius dengan pelajaran , aku melihat nya ia terus mencoba mengerjakan Soal tapi tidak menemukan Jawaban yang tepat. "Reza , silahkan maju kedepan dan kerjakan Soal nomer 1, Lita kerjakan Nomer 2, Siska kerjakan nomer 3." Ucap bu Lisa menyuruh Reza mengerjakan soal di papan tulis. Reza pun maju dengan Ragu , untung aku telah mengerjakan semua soal di depan. Hampir 20 Menit Reza mengerjakan itu di papan tulis namun tak kujung selesai. Aku lelah menungguny mengerjakan... karena memang di Kelas kami hanya memiliki 1 Spidol. "Reza kamu kerjakan dulu soal nomer 1 di depan , dan Lita silahkan kerjakan Soal nomer 2 dan ini spidol nya" ucap bu Lisa lalu memberikan spidol kepada ku. Aku pun membawa buku yang ku kerjakan tadi. cukup dengan waktu 10 Menit aku pun selesai mengerjakannya *Bukan Sombong. aku pun segera memberikan buku ku pada Reza "Nih kalau ga bisa pelajari aja buku ku" Ucap ku padanya dan langsung kembali ke tempat duduk. lalu Reza pun segera menyalin yang ada di buku ku ke papan tulis dan Selesai. "Siska silahkan kerjakan nomer 3" Siska pun segera menjawab pertanyaan di papan tulis. tak lama pun Siska telah Selesai. Bu Lisa pun memeriksa hasil mereka bertiga , jawaban mereka pun benar semua. aku pun tersenyum karena jawaban ku benar. Pelajaran pun dilanjutkan , Tak lama terdengar bunyi bel Pergantian pelajaran. "Cukup Sekian pelajaran hari ini... Besok Ulangan... buat Violita Asyra , Siska Syafira dan Reza Adi Saputra nanti Saat Istirahat datang ke Ruang ibu" kata bu Lisa "Iya buu.." Ucap ku dan Siska bersamaan. Pelajaran kedua adalah pelajaran IPS. Pelajaran yang membuat ku bosan , tapi aku senang karena Gurunya tidak masuk karena sedang Sakit.. aku pun segera mengeluarkan Laptop ku dari Tas ku dan segera memainkannya, anak-anak lain pun begitu namun tidak semua... Karena mereka malas membawa nya.
Di Sekolah Ini banyak Fasilitas nya... Setiap Tahun ajaran baru untuk Siswa baru Pasti mendapatkan Fasilitas Laptop , Seragam , Buku dan Kunci Loker. Karena barang-barang itu di simpan di Loker dan Juga di sekolah ini ada sinyal Internet , tiap Kelas di beri Wi-Fi.
Aku pun melihat kebelakang , Reza terlihat sedang bersandar di tembok dan Mendengarkan Mp3 nya sambil menutupi wajahnya dengan topi (?). Eh Tunggu dulu , untuk apa Ia mengenakan Topi ? aku pun menundukkan kepalaku... dan Ternyata Ia tidur...?! akhirnya aku pun tak menghiraukannya... aku kembali bermain Laptop ku.. aku pun segera menyambungkan Laptop ku dengan Internet dan Membuka facebook. Saat aku membuka facebook aku pun mengetik Sebuah Nama di pencarian 'Reza Adi Saputra' dan Tepat sekali ada Nama itu dan Ia telah berteman dengan ku , aku pun membuka Profile dan membuka Foto-fotonya. Terdapat foto ku dengan dirinya... Siapa dia? aku pun bertanya-tanya pada diriku sendiri... namun aku tak dapat menemukan jawabannya. akhirnya aku pun kembali ke Beranda dan aku menulis Status 'Siapakah dia??' , tidak sampai 5 Menit ada seseorang meng-Like status ku , aku melihat dan ternyata Reza yang telah meng-Like statusnya. Namun aku melihat kebelakang dan ternyata Reza tidak ada di situ... lalu dimana dia? Pertanyaan-pertanyaan itu membuat diriku pusing... terlintas pikiran tentang cerita masa lalu ku dan Ardi semalam. Aku bingung.... Hal apa yang tidak ku ingat... akhirnya aku pun membuka www.games.co.iduntuk mencari hiburan... aku pun bermain games itu agar aku tidak terlalu pusing memikirkannya
Bel Tanda Istirahat pun berbunyi aku segera mematikan Laptop ku. "Sis... kantin Yuukk..." ajak ku pada Siska "Yuukk..." jawab Siska. mereka pun akhirnya pergi ke Kantin , Saat sedang memesan tiba-tiba ada seorang murid perempuan berteriak "Toloonngg... Ada yang Bertengkar di lapangan...?!" aku pun penasaran dengan Hal itu... "Sis... beliin gw dulu yah pake duit lu... entar di kelas gw ganti.. gw mau liat kesana" ucap ku sambil menunjuk lapangan "Okee" Jawab Siska dan aku pun segera pergi ke Lapangan.
Saat di Lapangan aku melihat Ardi dan Anak baru itu Reza sedang Bertengkar , Mereka saling memukul satu sama lain. Aku pun Berteriak "SUDAH CUKUP... ?!?! APA"AN KALIAN INI ?! INI SEKOLAH BUKAN TEMPAT UNTUK BERANTEM..." Ucap ku Lantang pada mereka... namun tak di hiraukan oleh mereka berdua... Akhirnya aku pun menghampiri mereka dan aku pun terdorong mereka dan Jatuh , seketika aku pun berdiri dan menampar Mereka berdua , akhirnya mereka Berhenti... "KENAPA GA DI LANJUTIN HAH?!" Ucap ku , Mereka Terdiam. akhirnya aku pun pergi ke kelas.
Sampai di Kelas. "Lo nekat banget Ta... anak cowok aja ga berani..." puji Siska padaku "Tadi gw cuma kebetulan kesambet setan atau jin apalah makanya gw berani, mana makanan gw??" kata ku "Niihh... Total semuanya 5000 aja Ta" kata Siska sambil menyerahkan pesanan ku "Gila aja lu... masa iya Aqua gelas 1 , Ciki gopek an 1 , Chocolatos 2 , Roti 1 itu kan total semuanya 3000. Waahh.... payah matematika lu" kata ku pada Siska "Eits... Ongkos Pesen 1000 Ongkos Nganterin ini Sampe ke kelas 1000 kan pas jadinya 5000" Jelas Siska "Sialan zzz... yaudah nih..." Ucap ku lalu memberikan selembar uang 5000. Aku pun memakannya lalu bersandar pada tembok.. 'Dugh' "Aduh.." Rintih ku pelan "lu kenapa Ta??" tanya Siska "gapapa kok cuma kepentok Tembok aja..." jawab ku "nah terus ini lutut sama telapak tangan lu kenapa bisa lecet gini??" Tanya nya lagi "oohh.. ini tadi gw jatoh pas di lapangan" jawab ku "Ooh..." Ucap Siska. Mereka pun akhirnya melanjutkan Makan nya... "Eh Ta.. nih gw nitip sampah... males gw jalan keluar.. makasih ya.." Ucap Siska sambil memberikan Sampah miliknya.. "Iya sama-sama.." ucap ku lalu segera pergi keluar... Tempat sampah berada di sebrang kelas... Setelah aku membuang Sampah , tiba-tiba ada yang Menarik Tangan ku....
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kira-kira siapa ya yang Menarik tangan Lita?? Hmm... aku juga Penasaran *Lho (?)
Yaudah tunggu aja kelanjutannya OK >Maaf kalau ada kalimat atau kata yang Salah >

Created By : Nur Luciana Calista

Aku Dan Masalalu (Part 4)

"Suara apa itu??" Ucap Ardi. Ardi pun pergi ke tempat asal suara. Ia pun sampai di tangga , Ia melihat seorang gadis sedang Menangis "Haa... Haa.... Hantuu.... !!!" Ucap Ardi gagap karena takut. "Aku bukan hantu," Ucap gadis itu. Suaranya seperti ku kenal , tapi siapa... Ucap Ardi dalam Hati. Lalu Ardi pun mendekati gadis itu "Kamu kenapa Belum pulang?" Tanya Ardi. "Kaki ku Sakit , aku ga bisa pulang" Jawab nya. Ardi pun melihat Kaki gadis itu yang di perban... akhirnya dia pun menggendong gadis tersebut. "Aku Lita" Lirih gadis itu. Lita? apakah itu benar Lita? Tanya nya dalam hati lalu menoleh sedikit ke belakang.. dan Tepat Sekali ! bahwa orang yang ia Gendong itu benar-benar Lita... cewek yang Sok baginya. Ia bertanya-tanya pada dirinya sendiri apa yang harus ia lakukan terhadap Gadis itu... Ardi pun Terus berjalan menuju Parkiran. Ia Bertemu dengan Seseorang di parkiran , Namun orang itu segera pergi dari Sana. "Yuk ku Antar pulang Ta..." Ucap Ardi "Makasih..." Ucap ku , "jangan lupa pakai Helm dan pegangan yang kuat..." Kata Ardi Mengingatkan. Aku pun segera melakukan itu. dan Seketika Motor Ardi pun Melaju Dengan Cepat.
30 Menit Pun Berlalu~
"Sudah Sampai Ta..." Ucap Ardi , "Oh iya Makasih..." Ucap ku. Ardi pun Membantu ku Masuk ke rumah. "Dah... Besok kalau masih sakit kakinya jangan di paksain masuk sekolah , Gw pulang dulu.." Ucap Ardi "Iya.."Jawab ku. Ardi pun pergi, Aku pun segera masuk ke Rumah.
Saat itu hujan masih belum berhenti , aku pun pergi ke dapur untuk membuat teh. Saat di dapur aku pun membuat Teh , setelah membuat teh aku pun ingin membuat Roti Bakar Isi Coklat. Saat Membuat Roti Bakar tak sengaja siku ku menyenggol teh , dan hasilnya teh itu pun terjatuh. aku pun segera membereskannya... saat membereskannya tanpa sengaja Jariku terkena Pecahan Beling , darah pun mengalir di jariku. Terasa perih namun aku tetap membereskan serpihan beling itu. Setelah selesai membersihkan tiba-tiba terdengar suara Bel. Aku pun segera menuju Pintu dan membukakan pintu.
"Permisi..." Ucap seseorang "Ya , ada apa ya datang kemari?" Tanya Lita "Eh Lita , tidak ku sangka ini rumah mu..." Ucap seseorang "Eh kak Haris... ada apa ya kak?" tanya Lita lagi "Kakak cuma pengen berteduh aja , hujannya lebat banget... Eh Tangan kamu kenapa?" Tanya Kak Haris "Nggak apa-apa kok" Jawab Lita lalu cepat-cepat menyembunyikan tangannya. Kak Haris pun segera mengambil (?) tangan Lita untuk melihat apa yang terjadi dengan tangannya. "Sudah ku bilang gapapa kak" Ucap Lita lalu menarik tangannya. Namun Kak Haris tetap saja mengulangi perbuatannya itu , aku yang ga suka dengan perlakuannya itu segera menampar kak Haris "Plaakkk" Terdengar suara tamparan. "Apa Salah kakak dek..." Ucap nya "Aku udah bilang gapapa kak... kenapa kakak masih gitu... aku ga suka.. !" Ucap ku. Lalu dengan cepat Kak Haris segera mendorongku dan mengunci rumah , Firasat ku saat itu tidak enak. Kak Haris pun menggendong ku dan membawaku ke kamar (?) awal nya ku Fikir Firasat ku itu salah, namun ada yang aneh dengan Kak Haris... mengapa dia mengunci pintu kamar *Jleb
Aku pun segera berlari ke pintu untuk membuka nya, Namun Kak Haris Menarik ku dengan keras agar tidak membuka pintu Seketika aku pun takut , aku bersembunyi di balik selimut. lalu tiba-tiba ada yang duduk di pinggir tempat tidurku.. siapa lagi jika bukan Kak Haris "Jangan Takut..." Ucap nya dengan senyum , namun Senyumnya itu lain dari biasanya. Ia meletakkan dan Mengelus-elus kepalaku di Pangkuannya seketika aku merasa nyaman.. namun tiba-tiba tangannya makin lama makin turun kebawah ke punggung , dari situ Firasatku tidak enak. aku segera bangun namun tatapan matanya yang membuatku takut. Namun karena kelakuan kurang ajarnya itu aku berani , seketika aku pun Bangun dan Menamparnya. Namun tidak kena... Ia pun melakukan kekerasan padaku.. iia mendorong ku dan terjatuh hingga ke ujung tembok. "Mau apa lagi kamu? Udah nikmati aja" Ucapnya dengan senyumannya tadi "Gak Mau.." aku pun berdiri "Bisa apa kamu sekarang?" Tanya nya dengan Senyuman Sinis. Aku pun menghajar nya dengan kemampuan Karate ku, tidak sia-sia aku belajar Karate Saat aku SMP. Dalam sekejap Ia pun terkapar di lantai. aku pun segera berlari keluar rumah. Terdengar suara Bel aku pun segera berusaha menuju pintu , lalu ku buka Pintu dan Memeluk orang Itu , entah siapapun itu.. aku yakin dia orang baik, aku menangis di pelukan orang itu. "Kamu kenapa?" Tanya orang itu. "Tadi ada kakak kelas ku datang ke sini , niat nya buat berteduh namun dia ingin melakukan kejahatan padaku" Jawab ku "Dimana dia?" Tanya orang itu lagi. "Dia ada di kamar ku..." Jawab ku. Orang itu pun segera menuju Kamar ku , lalu Ia segera membawa orang itu kembali ke Teras rumah. "Apa orang ini yang melakukan?" Tanya Orang itu lagi... "Iya dia.." Jawab ku. " Kak Haris !! Apa yang mau lo lakuin Sama Pacar gw Hah ?!" Kata Orang itu "Ampun Ardi... Gw Hanya Bercanda..." Jawab Kak Hari. "Bercanda Apaan ?! Kelakuan Lo itu bikin pacar gw Nangis.. tau gak lo... ?!" Kata orang itu lagi
Eh Siapa? Ardi...?? Aku pun segera melihat nya dan Benar itu adalah Ardi. "Ampun... gw ga tau kalo itu pacar lo" Ucap Kak Haris. "Gw ga suka...?! Sekarang Lo Pergi Dari Sini !" Bentak nya. Kak Haris pun Pergi meninggalkan mereka.
*Singkat Informasi : Lain kali jangan Melihat seseorang dari Wajahnya , namun Yakin lah pada diri sendiri biar kita yang merasakan mana Yang Jahat dan Mana Yang Baik... Lain kali Hati - Hati yah teman.. jangan Sampai yang dirasakan Lita Terjadi Pada Kalian.
Maaf jika Ada Kata yang Tidak Sopan : Informasi Selesai*

"Makasih... Entah bakal jadi apa aku kalo ga ada kamu..." Kata ku "Iya sama-sama... Tangan mu kenapa itu?" Tanyanya. Aku ga sadar kalau dari tadi darah dari Jariku belum juga Berhenti Aku pun melihat kedalam rumah. ada tetesan - tetesan darah. "Tadi kena Beling pas buat teh Jatuh..." Jawab ku. Ardi pun segera mengeluarkan sesuatu dari Saku nya.ternyata "SapuTangan" Lalu Ia segera menutup luka ku dengan Saputangannya. "Aduh..." Kata ku. "Eh Terlalu kencang yah??" Tanya nya khawatir "Enggak kok... cuma aku lapar belum makan..." Jawab ku. "Nih tadi aku kesini mau ngasih makanan.. tapi kamu keluar dari rumah langsung nangis... Bikin khawatir.." Katanya Sambil memberikan makanan. "Makan berdua gimana? kamu belum makan juga kan?? Aku ambil piring dulu" Kata ku. "Eh ga usah.. kamu tunggu sini aja.. biar aku yang ambil gimana?" Katanya "Yaudah..." Jawabku. 5 Menit dia pun kembali lagi. "mau makan sendiri atau disuapin nih? kalo mau..." Tanya nya. Kenapa mesti tangan kanan yang Terkena... ucap ku dalam hati... "Gimana?? mau ga..??" Tawar nya lagi "Iya deh..." Jawab ku. Akhirnya ia menyuapi ku. kami makan bersama.Aku tidak percaya Kak Haris bisa melakukan itu... ku Fikir dia orang yang baik... Batin ku dalam hati... "Dor..." Ucap Ardi "zzz.. Ngagetin aja..." Kataku "Lagian bengong terus sih.. mikirin apa??" Tanya nya. "Enggak mikir apa-apa kok..."Jawab ku "yakin?? kalau ga mau cerita gapapa kok.." Katanya "Iya..." Ucap ku. Kami Bercanda bersama. Waktu pun Berlalu Cepat~
"Tiinn...Tiinn..." Terdengar Suara klakson Mobil. Lalu Ardi pun membukakan pintu Gerbang itu, seketika Turun seorang Wanita dan Pria yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda "Lita... Kamu kenapa Sayang? lalu siapa dia?" Tanya Wanita itu "Lita gapapa kok ma... itu Teman Lita , namanya Ardi. Dia yang bantu Lita tadi..." Jelas Lita. "Makasih yaa.. Nak Ardi..." Ucap Pria yang Tadi Bersama Wanita tadi yang Tak lain Adalah Mama dan Papa Lita. "Sama-sama Om , Saya mau pulang dahulu... sudah Larut malam." Ucap Ardi "Makan Malam bersama saja dahulu..." Ajak Mama ku "Iya Ardi.. makan malam saja dulu.. tadi kan kamu udah beliin aku makan siang..." Ajak ku. "Iya deh.. makasih yah Lita , Om , dan Tante." Jawab nya... Akhirnya Kami pun Makan Malam bersama dan bercerita bersama-sama..... "Jadi Papa mu yang Bernama Arifin Firmansyah?" Tanya Papaku "Iya Om , apakah Om kenal dengan papa?" Tanya Ardi "Jadi Kamu benar-benar Ardi Firmansyah?" Tanya papaku tidak yakin "Iya om , memangnya kenapa??" Tanya Ardi lagi. "Papa mu dulu Adalah Sahabat om dulu... dia berkata Apabila Om memiliki anak Perempuan maka akan di nikahkan dengan Anaknya..." Jelas Papaku "Apa...?!?!" Ucap kami Berdua bersamaan. "Iya nak... dulu papa Ardi adalah Sahabat Papamu... Mama pun mengenalnya dan Ia pun berkata seperti itu pada mamamu ini..." Ucap Mama ku "Apakah kamu Ingat dulu Saat Usiamu masih 5 Tahun nak??" Tanya mamaku "Mama ini bagaimana sih... Lita kan Amnesia Saat ia kelas 2 SMP" Ucap Papa "kalau nak Ardi ingat tidak?" Tanya mamaku lagi. Ardi Diam akhirnya mamaku yang bercerita "Dulu kalian yang suka bermain bersama , di taman belakang. Dulu kalian suka bermain Ayunan bersama.. biasanya Lita yang suka Naik ayunannya sedangkan nak Ardi yang mendorong ayunannya , lalu Biasanya kalau Lita nangis Nak Ardi yang suka membelikannya Es Krim..." Kata mamaku bercerita panjang. "Oohh.. saya ingat tante.. yang saat itu si Lita nangis gara-gara jatuh aku berikan Es Krim rasa Strawberry Kesukaannya , Lalu Saat Kepindahan Rumah ku ke Yogyakarta Saat Naik ke SMP Lita menangis ga Mau pergi dariku lalu ku beri Dia Kalung Liontin Bintang dan Kalung Liontin Bulan Untukku , dan Ga Lupa Es Krim Strawberry nya." Jelas Ardi Sambil Tertawa Kecil. Aku yang mendengarkannya pun melihat kalung ku.. Benar.. kalung itu Liontin nya Berbentuk Bintang. Mereka pun Bercerita banyak Hal Sampai pada akhirnya Ardi pun Izin pulang. "Oh iya tante , om , Lita... Saya pulang Dahulu.. Sudah pukul 21.00" Kata Ardi "Iya nak Ardi... Salam Untuk Kedua orangtua mu... Sering-sering mampir kesini ya nak Ardi." Kata Mamaku "Iya tante..." Jawab Ardi "Lita antar Ardi ke depan sana..." Ucap Papaku "Iya pah , Yuk Di..." Kata ku. Aku pun mengantarnya sampai kedepan Pintu gerbang rumah "Hati-hati di jalan" Ucap ku "Iya My Star... Besok Ku Jemput kamu..." Kata nya. Aku pun diam "Diam berarti Iya.. yaudah ku pulang dulu My Star... Panggil aku Moon Karena aku lah Bulan yang selalu ada di hatimu" Katanya "Iya My Moon.." Ucap ku. Ardi pun segera pulang. Eh apa yang ku katakan? My Star dan My Moon? Aku masih tidak tau apa-apa tentang Hal itu... Lita pun segera Masuk kembali kedalam rumah lalu Tidur di Kamarnya.
Esoknya, Lita pun Bersiap-siap untuk Sekolah. Setelah semua perlengkapan sekolahnya telah siap akhirnya aku pun turun ke ruang makan. "Pagi ma , pa.." sapaku kepada orangtua ku "Aku ga di anggep nih?" Ucap seseorang aku pun ga sadar bahwa sudah ada Ardi di situ "Eh pagi juga Di.." Sapa ku padanya "Pagi juga Nak.." Ucap orang tua ku "Pagi juga My Star" Ucap nya "Yuukk makan bareng..." Ucap Mama ku "Iya mah..." Saat aku ingin mengambil Roti tiba-tiba "Ini Roti Bakar Isi Strawberry Buat kamu..." Ucap Ardi "Eh Makasih... buat kamu mana?" Tanya ku "Bisa buat Lagi... lagi pula aku tadi di rumah sudah makan juga kok..." Ucap Ardi enteng. "Ooo..." Ucap Lita meng-O kan Mulutnya. "Udah jangan Ngomong terus.. makan gih.." Kata Ardi. aku pun segera memakan Rotiku. Setelah selesai aku pun Pamit kepada kedua orang tua ku "Ma.. Pa.. aku berangkat dulu ya.. Assalamualaikum" Izin ku "Om.. Tante.. Berangkat dulu ya..." Pamit Ardi "Iya nak.. nak.. Ardi.." Ucap Mamaku dan Papaku. Aku pun Segera menuju Teras Rumah lalu memakai Sepatu ku... "Masih seperti dulu yah.. pasang sepatu aja lama" Ledek Ardi "Biarin donk.. kan biar rapih..." Jawab ku "dah Cepetan.. telat nanti..." Kata Ardi "Iya-iya Bawel" Jawab ku -_____-" . Aku dan Ardipun akhirnya Berangkat. "Jangan Ngebut-ngebut donk..." Kata ku "iya My Star" Akhirnya Ardi sedikit memelankan Motor nya.
30 Menit pun Berlalu~
"dah sampe My Star.. jangan naek terus..." Kata Ardi "Iya My Moon.. Bawel.." Jawab ku Sambil menjulurkan Lidah. "Ehh.. malah ngeledek nih anak..." Kata Ardi , Aku pun segera lari menuju kelas lalu Ardi mengejarku. tinggal beberapa langkah saja aku sudah masuk ke kelas namun Ardi berhasil menangkap ku dan memelukku dan Hasil nya banyak Orang Memerhatikanku dan Ardi. "Lepasin gw Ardii.." Ucap ku pelan padanya "Gak mau My Star" Kata Ardi Manja "Ardii.. lu mau gampar apa tonjok?" Kata ku pelan namun sadis "Aku maunya Cium di pipi aja My Star" Kata Ardi masih tetap memelukku. "Tapi lepas yah habis itu..." Ucap ku pelan "Iya My Star..." Katanya, aku pun mencium nya dengan Cepat. "Dah kan..." Kata ku "Gak terasa sayang..." Kata Ardi "Sayang... sayang.. Matamu sayang..." Kata ku "Ulang dong..." Kata nya. Akhirnya aku pun mencium pipinya.. lalu Ia melepas kan pelukannya "Udah kan.. sana ke kelas -____- . awas nongol-nongol lagi" Kata ku "Iya My Star... Byee.. Nanti Istirahat Kita ketemu lagi.." Katanya Lalu Pergi ke Kelas nya. Aku pun Akhirnya Masuk ke Kelas.

Baru saja beberapa langkah Cewek 1 kelas langsung menyerangku kecuali sahabatku Siska. "Lu pacaran sama Ardi Firmansyah??" Kalimat itu yang terus Terlontar dari Setiap cewek di sekolah , sampai lelah aku menjawabnya. "Tega lo Lit.. lo kan tau kalo dia itu Gebetan gw... kok lu bisa-bisanya ngerebut dia..." Kata Siska Saat aku duduk di samping nya. "Bukan Gitu Sis... dia itu anak nya temen Bokap gw..." Kata Lita Menjelaskan "Tapi kan lo tau kalo gw itu suka sama dia Lit..." Kata Siska "Iya gw tau..." Jawab ku "Andai kata dia beneran jadi pacar lo gimana?" Tanya Siska Sinis "Gw ga tau.. Andai Kata dia jadi pacar gw... lu bakal jadi sahabat di tambah deket sama dia..." Kata ku. "Serius lo?? Oh iya Lit... jangan lupa Pajak Jadiannya buat gw Khusus yah 2x Lipat" Kata Siska "Iya duit seribu gw lipet 2x" Kata ku sambil tertawa kecil "Yee.. itu mah sama aja boong.. zzz" Kata Siska. "Oh iya Sis.. beneran lu suka sama dia??" Tanya ku "Ga lah.. ogah gw.. Saingannya Banyak Cuyy.. badannya Padah Oke Semua saingannya... terus pada cantik-cantik semua... ga kayak gw... Jelek gendut lagi.. tapi ga gendut-gendut amat sih..." Kata Siska "nah gw apa lagi.. udah kurus , Tampang aja Tomboy" kataku "Tomboy-tomboy tapi kalo jadi feminim kan cantik Lit..." Kata Siska "Gw beruntung jadi Sahabat lu Sis... lu itu ga gendut.. tapi lu itu Artinya Sehat.. emang kayak gw.. kurus kayak orang kurang makan aja..." Kata ku "Sahabat itu saling melengkapi... Hehehe..." Kata Siska. Bel tanda masuk sekolah pun berbunyi , aku pun segera mengeluarkan buku pelajaran pertama Yaitu "Matematika" pelajaran kesukaan ku dan Siska karena pelajaran yang penuh dengan teka-teki. "Selamat Pagi Anak-anak..." Ucap Bu Lisa "Selamat Pagi Buu..." Ucap anak-anak dengan Kompak... "Hari Ini Ulangan...!" Ucap nya. Semua murid-murid pun mengeluh kecuali aku dan Siska , karena kami suka dengan pelajaran ini... "Tapi Sebelum Ulangan... Ibu ingin mengenalkan kalian kepada murid baru... Silahkan masuk..." Ucap Bu Lisa sebagai wali kelas di kelas ku. Lalu seorang Laki-laki membuka pintu kelas... aku yang melihat wajahnya terasa tak asing bagiku...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kira" Siapa yah Cowok Itu Hmm...??
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sampai Sini dulu Yahh.. di lanjutin Nanti... di tunggu ;)
Created By : Nur Luciana Calista

Aku Dan Masalalu (Part 3)

Aku hanya bisa menatap kaki ku yang Terasa Amat sakit akibat tersandung Meja. "Nih Buat lo.." Ucap Seseorang Memberiku Sebuah Roti. Saat aku Melihat Seseorang Itu "Elo ! Ngapain Lo Ke kelas gw..." Ucap ku penuh Amarah. "Gw cuma mau ngasih lu Roti itu doank" Ucap orang itu yang tak lain adalah Ardi. "Gak usah sok Care deh lu sama gw...!!" Ucap ku. "Yaudah kalo ga mau.. gw ambil lagi" Ucap Ardi Sambil mengambil kembali Roti nya lalu Pergi. Bel Istirahat Telah Usai pun Berbunyi~
Aku mengikuti pelajaran seperti biasanya. "Lita ! Kamu Kerjakan Soal Nomer 3" Ucap Guru ku yang Bernama Bu Nia. "Iya bu..." Sesaat aku pun berjalan menuju depan kelas namun Sesaat.

"Gw ada dimana?" Tanya ku sambil memegangi kepalaku yang sakit "Ada di UKS" Ucap seseorang "Bukannya tadi gw di kelas" Kata ku "Tadi kamu di kelas Pingsan" ucap orang itu "Ooo... Aku Pengen ke kelas" ucap ku "Jangan !" Ucap orang itu. Saat aku ingin Berjalan Keluar tiba-tiba aku jatuh kaki ku terasa sakit , aku lupa kalau kaki ku tadi Sakit. "Nah kan Jatoh.. di bilangin sih.." ucap Orang itu , aku hanya bisa memegangi kaki ku sambil menahan sakit nya. Badan ku Terasa Ringan "Makanya di bilangin jangan ngeyel... dah diem aja di sini" Ucap orang itu sambil menggendong ku. Aku tidak sama sekali melihat Wajah orang itu , Saat aku melihat nya "Lepasin gw Ardi...!!" Ucap ku. "Tadi lu anteng-anteng aja.. napa sekarang Cerewet Banget" Ucap Ardi "Itu Tadi gara-gara gw ga tau kalo itu Elo !" Ucap ku "Yaudah tuh Obatin aja sendiri.. di bantuin malah ga mau.. nyusahin orang aja..." Ucap Ardi lalu memberi ku obat dan Pergi "Eh Jangan Pergi !" Ucap ku.

Sesaat Turun Hujan.
ku rasa Ia tidak mendengar ku. Aku pun mengobati kaki ku sendiri lalu mencoba kembali ke kelas. Saat ku coba kembali ke kelas.. berkali-kali aku Terjatuh sampai tidak terhitung sudah berapa kali aku terjatuh.
sesaat aku pun kembali saat beberapa langkah aku pun Terjatuh lagi.. namun tidak terasa sakit , seperti ada yang menahanku. Hangat... Terasa Hangat Sekali... Siapa Dia... Fikir ku dalam Hati.

"Makanya Kalau Sakit Jangan kemana-mana di UKS aja... mana hujan lagi.. nih pakai saja dulu Jaketnya" Ucap seseorang "Makasih..."Ucap Ku. "Ke UKS aja gimana?" Tanya Orang itu "Tapi kaki ku.." Aku Menatapi kaki ku yang sakit. Namun tak Lama Badan ku Terasa Ringan. Dia Menggendongku. Saat Menuju UKS aku merasa tidak enak... seperti ada yang mengikuti ku. aku melihat bayangan sekilas di balik pohon , namun aku tak menghiraukan itu.

"Dah Sampai UKS..." Ucap Orang itu. "Oh Iya.. Namaku Haris Syaputra Kelas 2.. kamu?" Ucap Orang itu "Nama ku Violita Asyra Kelas 1" Ucap ku. "Owh , Adik kelas... panggil aku Kak Haris.." Ucap Kak Haris. "Iya kak Haris" Ucap ku. "Oh iya.. Aku Pergi dulu ya Lita Sayang"
Apa? Dia memanggilku sayang? Ga salah tuh… Perasaan ku Terasa Melayang-layang saat kak Haris memanggil ku dengan kata sayang. Tapi Siapa Orang itu? Batin ku dalam Hati. Sesaat Terlihat Bayangan Hitam Di Pintu UKS. Aku pun segera menutupi Mata ku dengan Jaket yang di berikan kak Haris , Tak lama aku pun membuka jaket. Perasaan ku lalu Tenang Namun Tak Lama Aku Melihat Sesuatu Yang Aneh , Keadaan di Luar Terasa Sunyi Sekali... hanya ada suara Hujan... Badan ku Terasa Merinding , aku pun Segera pergi ke luar... aku Berjalan sambil memegangi Dinding.. Sesekali aku Terjatuh... Saat Menuruni Tangga "Dugh!" Kaki ku Tersandung. Aku pun Terguling sampai Kedasar tangga dan...

*Di Sisi Lain
"Suara apa itu..." Ucap
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Kira" Suara Siapa yaa... Tunggu Kelanjutannya Yaa... ;)
Maaf Kalau ada Kata yang Salah.. :)

Created By : Nur Luciana Calista ^^

Aku Dan Masalalu (Part 2)

Aku pun lalu tak memikirkan lagi... Aku Masih Ingat sekali.. Kejadian Saat itu.. Akupun Tak Lama Tertidur Pulas...Esok Paginya Ia Bersiap-siap berangkat Ke Sekolah Saat membuka pintu tiba-tiba cowok Itu Datang lagi.. "Ngapain Lo Ada di sini Hah ?!" Kataku Kasar. "Eh gw cuma mau ngajak lo berangkat bareng kok.Mau Yah bareng gw" Pinta Cowok itu. "Gak..!! Gw ga bakal pernah Bareng Elo..." Kataku lalu pergi meninggalkannya. "Ayo lah please... Princess Jutex" Ucap Cowok Itu. Aku tidak Mengurusi Dengan omongannya.. aku pun tetap berjalan... Sampe di Sekolah dia tetap begitu.. memohon-mohon pada ku... aku yang melihatnya pun merasa risih banyak orang berbicara "Eh itu kan Ardi Firmansyah Cowok Terkeren di Sekolah.. kok dia mohon-mohon ke cewek kayak gitu sih..." Ujar para cewek- cewek 1 Sekolah. Aku Mendengarnya pun Samar-samar karena mereka ngerumpi. aku tidak menghiraukan semua. akhirnya saat cowok itu memohon "Plak..." Suara Tamparan Terdengar.. Tepat Di Pipi Cowok Itu. "Apa Salah gw sampe lu Nampar gw Ta.." Ucap Cowok Itu. "Gw Gak Suka Lo Mohon-Mohon Sama gw !" Ucap ku. "GW CUMA MAU MAKAN BARENG LO AJA GA BOLEH" Ucap Cowok itu Setengah Teriak. "Lo.. Argghh.. Berani Banget Lo Teriak di Depan GW !" Ucap ku Lantang. "Kenapa sih Lo ga Suka Sama gw... Semua Cewek Aja Tergila-gila sama gw.. apa yang kurang dari gw?" Kata Cowok itu. "LO ITU GA TAU MALU , GA PUNYA PERASAAN , SOK CAKEP" Kata Ku Sambil Meninggalkannya. Sampai di Kelas aku langsung meletakkan Tas Lalu Duduk di Bangkunya Lalu meletakkan Kepalanya di Atas meja. "Kamu Kenapa sih Lita?" Tanya Seseorang "eh elu Sis.. gapapa kok" Jawab ku. "Yakin lu gapapa? muka lu pucet gitu..." Kata Siska "Serius gapapa kok" Jawab ku. Bel Masuk Sekolah Pun Berbunyi. Mereka pun Belajar. Waktu pun Berjalan dengan Singkat.. Tak di Sangka Bel Istirahat pun Berbunyi. Saat Ingin Istirahat.. Tiba-tiba "Dugghh" kakiku Tersandung Meja. dan Hasil nya kaki ku Sakit dan Biru... akhirnya aku tidak jadi Istirahat.. aku hanya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tunggu Kelanjutannya yah.. :D
Otak Lagi Ga Berimajinasi.. makanya Sedikit
>>> Created By : Nur Luciana Calista ^^

Aku Dan Masalalu (Part 1)

Hampir 3 Tahun Setelah Peristiwa itu...aku tak bisa merelakannya , melupakannya. canda tawa dirinya tak dapat ku lupakan. semua kenangan bersamanya. Kini ku hanya bisa diam. Tanpa Ada seorang pun yang tau."Hey Lita.." Sapa Seseorang sambil menepuk bahu ku"Eh,, Ngagetin aja kamu sis, kenapa?" Tanya ku. "Lagian Ngelamun terus sih, Ngelamunin apa hayoo" Jawab Siska."Eh ga ada kok..." Jawab ku. "Yaudah.. kalau ada apa-apa ngomong aja sama Sahabat mu yang Kece ini..." Kata Siska dengan PDnya. "Yeee ngarep lu..." Kata ku sambil menjulurkan lidah. "Yee... ga percaya.." Kata Siska."Jajan yuk.. laper nih..." Ajak ku kepada Siska. "Gitu kek dari tadi.. Laper juga nih..." Jawab Siska. Akhirnya Mereka pun pergi ke Kantin. Saat di Kantin Mereka membeli Makanan-makanan kecil juga Aqua. lalu mereka membawanya ke kelas. Saat Perjalanan Ke Kelas "Bruk..." Siska terjatuh dan ada Seseorang di depannya. lalu Orang itu Pergi meninggalkan mereka, sedangkan Siska mengambil makanan-makanan nya yang terjatuh tadi.. untung belum di buka. Setelah sampai di Kelas. "Tuh cowok Sok banget.. dia yang nabrak kamu kok dia ga minta maaf." Ujar ku. "Udah Biarin aja.. yang penting kita makan aja ini.. sebelum bel" Kata Siska. akhirnya mereka memakan makanan mereka. setelah habis mereka pun ingin membuang nya. Pas Saat membuang Sampah mereka melihat Seseorang yang menabrak Siska Tadi berada di depan Kelas Mereka. "Heh , lu jadi cowok Sok Banget sih" Kataku. "Siapa lo? Sok Kenal gw" Kata Cowok itu. "Heh lo itu udah Nabrak Sahabat Gw !" Kataku Lantang. "Lo ga tau gw?" Kata Cowok itu sambil tersenyum manis. "Ngapain Lo Senyum-senyum Sendiri ! Dasar Cowok Stres" Jawabku Ketus lalu meninggalkan cowok Itu. Sampai di Kelas Ia langsung Duduk di bangku nya. Bel Istirahat Usai pun Berbunyi. lalu ia kembali belajar. Waktu pun Berjalan dengan Indahnya.. Tanpa di Sadari Bel Pulang pun berbunyi. Aku pun membereskan buku ku. "Eh Sis pulang bareng yah..." Kata ku. "eh Maaf Lit... gw di jemput abang gw..." Kata Siska. "Iya deh gapapa" Jawab ku. Akhirnya aku pulang pun sendiri... Hujan pun turun.. aku Berlari.. lalu tiba-tiba ada Motor yang terkena becekan.. aku pun terkena cipratan Air itu.. rok ku pun kotor.. aku pun tau siapa yang Sengaja ngelakuin itu. siapa lagi kalau bukan Cowok Itu... Kata ku dalam hati.. aku pun bersabar lalu aku berlari sekuat tenaga untuk berteduh. Aku pun menunggu hujan Reda.. tetapi hujan itu tak kunjung berhenti... "Litaa..." Ada seseorang yang memanggil ku.. aku pun mencari arah suara itu.. lalu aku menjawabnya "Heeii Angga.." Kata ku. "Yuk pulang bareng.. nih Jas Hujan nya.. naek motor ku.." Kata Angga sambil memberiku Jas Hujan , lalu aku segera menaiki motor nya.. "Pegangan..." Kata Angga. Setelah Sampai Di depan Rumah aku berterima kasih kepada Angga, lalu Setelah itu Angga pun pulang. 'Angga adalah Teman ku Sewaktu SMP dia bersekolah 1 SMA dengan ku hanya saja Beda Kelas. Dia Sangat baik dari dulu sejak aku Kenal dengannya di SMP dia orang nya Ramah , Baik , pokoknya pujaan hati Wanita deh. Kecuali aku.. aku sudah menganggapnya Sahabat sejak SMP. walau Ia Sudah Pernah Mengungkapkan perasaannya kepada ku. tapi aku menolaknya. Kini Ia telah mempunyai pacar. pacar nya juga baik terhadapku.. dia tidak menuduh ku yang aneh-aneh jika bersama Angga.'Aku Menatap Langit... Langit sudah tidak Hujan. Lalu Aku Melihat Kalender. Sekarang 1 Oktober 2011. Tepat 1 Tahun Yang lalu. Ia Berjanji bahwa akan Bermain ke rumah ku Saat itu. Namun Sudah 1 Bulan aku Menunggu nya.. Namun ia Tak kunjung datang. Sejak Saat itu... aku Tidak ingin Dekat dengan Laki-laki kecuali Angga. Karena Semua Laki-laki itu Sama ! Hanya Bisa Berjanji Namun Tak bisa Menepati ! . "Tok... Tok... Tok..." Terdengan Suara Ketukan Pintu. Aku pun segera Membuka Pintu. "Anu Mbak.. ada temen mbak di depan" Kata Bi Sari. Pembantu ku. Aku pun Segera Turun ke bawah. Setelah ku Tau Siapa yang mendatangi ku.Cowok Tadi yang Menabrak Siska !. "Ngapain Lo Kesini Hah !?" Kataku dengan Kasar. "Santai aja dong... gw kecisi cuma mau Ngajak lo makan bareng gw" Ucap nya. "Ogah Gw... ! gw ga bakal mau Makan atau apapun bareng Elo Sebelum elo Minta Maaf Sama Sahabat gw !". "Oke Lah Kita Liat Besok." Kata Cowok Itu. "Arrghh.." Aku pun Geram lalu segera menutup pintu... Aku Melihat Cowok Itu dari Jendela.. ia pulang..

Di Sisi Lain Cowok Itu.
Gw Ardi Firmansyah Baru Sekali ini Ada 1 Cewek Yang ga kenal gw. Mana gw Tadi ngajak Makan di Tolak lagi.gw Ga Rela kalau di giniin.. berani-berani nya dia kayak gitu sama gw.. liat aja.. gw bakal Masuk ke kehidupan lo dan Hancurin Hidup lo. Kata Cowok Itu Dalam Hati Sambil Mengendarai Motornya.

Kembali Ke Lita.
Aku Heran.. Knp Cowok Itu bisa tau rumah gw.. dapet darimana sih dia.. ini ga boleh terjadi... gw ga bakal biarin seseorang masuk ke kehidupan gw...

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tunggu Cerita Lanjutannya yah.. :)

====================== Cukup Sekian Dulu Cerita Dari Saya.. jika Ada Kata Yang Kurang Mohon Maaf ^^


Created By : Nur Luciana Calista

WAJAH BULEKU

“He Bule! Ati-ati dong bawa motor!”Aku mendengus. Entah untuk yang berapa ratus kalinya, aku dipanggil “bule” oleh orang-orang sekitar. Tetangga, teman sekolah, orang yang baru kenal dan sekarang, orang tengil yang lagi nyetir ini. “Bu, kenapa sih wajahku kayak gini? Gak seperti A Yudi atau Dik Santi?” tanyaku menyebut kakak dan adik kandungku.“Sudahlah, Laras..harusnya kamu malah bersyukur punya wajah begini, yang lain aja kepingin tuh” jawab ibuku.

“Ngomong-ngomong, siapa sih yang punya darah bule?”“Hmmm..” ibu berlagak mikir “Kayaknya ibunya eyangmu dari Ayah orang Belanda totok. Sudah cuma dia saja, kesini-sininya mah teu aya deui ”Oke, kembali ke jalan raya..“Siapa yang bule?? Lagian angkot lo tuh yang mepet aja ke gue!!” sentakku kesal. Baguuuus, pagi-pagi sudah berantem sama supir angkot. Mana jalanan di depan macet total karena demonstran dengan rajinnya jam setengah tujuh pagi begini sudah memenuhi ruas jalan Riau. Tahu tidak? Kini aku berada persis di depan gedung pengadilan, tempat Ariel Peterpan jam sepuluh nanti disidang. Perfect! Sempurna!“Lagian angkot butut begini aja, takut amat sih kegores. Kaga ngaruh tauuu!” kataku keras-keras, biar terdengar si supir.“Geuning tiasa bahasa Indonesia si bule ” komentar supir angkot. Seluruh penghuni angkotnya tertawa. Aku meringis.“Gue orang Garut, mau apa lo??”Se-angkot ketawa lagi. Sialan, emang percakapan antara aku dan supir angkot ini lucu apa?“Ya sudah, sesama orang Garut mah jangan saling mendahului atuuuh, apalagi saling menggores” komentar si supir lagi, membuat pertengkaran ini semakin tidak penting. Makanya, begitu ada celah karena mobil di depanku agak maju, aku langsung geber gas si Mio cantikku ini, meninggalkan sang supir dengan seluruh penghuni angkotnya yang tak berperasaaan itu.

***“Ehh, ada Arumi Bachsin lewat” goda anak-anak kelas tiga IPA ketika aku melewati gerombolan mereka. Aku kesal. Salah sendiri, sudah tahu kalo pagi, koridor ini pasti penuh sama senior-senior itu. Apa boleh buat, kepalang tanggung.“Yang ini mah Arumi Bersin kaleeee. Hahaha!!” Pasti suara Tino, yang dua hari lalu cintanya aku tolak. Bukan si Tino aja disitu. Ada Doni, Yulis, Janu dan entah siapa lagi deh yang cintanya aku tolak-tolakin. Ya, mereka mengejekku karena kesal karena cinta gak kesampaian, mungkin? Kasian, deh!“Hehe, dia mah bulgar. Bule Garut. Palsu” komentar salah satu dari mereka yang tak sempat aku lihat wajahnya. Tawa mereka berderai-derai. So what?

***“Laraaaasss…!!! Siniiii!!” Rita, cewek imut yang selama ini jadi teman satu bangku menyeretku menuju kerumunan cewek-cewek di kelas.“Apaan??”“Cepetan…!”“Naaah! Ini yang kita tunggu…”“Pokoknya dari sekolah kita harus ada yang jadi selebritis, dan….siapa lagi nih kandidatnya kalo bukan Larasati Dwi Kurnia Widiastuti….!!”“Maksudnyaa??” aku melongo. Weni menyuruhku duduk, lalu mulai menjamah rambut coklatku yang ikal gelombang sebahu. “Hm, tinggal di make over sedikit aja, trus kita kasih dia kaos kutung, rok Spartan dan sepatu boots hijau keren milik gue itu, sempurna deh!”“Gue punya bolero rajutan warna ijo pemberian tante gue dari Jepang. Matching, Wen” kata Gia. Aku semakin tidak mengerti.“Rambutnya, kita percayakan aja sama Mas Sunan, salon langganan gue. Dia biasa menangani Hair do-nya para selebriti Bandung” kata Kinanti. “STOP!!!” teriakku. Semua terdiam. “Kalian ini apa-apaan sih? Gue baru dateng udah pada nyembur semua! Udah, gue mau belajar Fisika dulu” “Ehh, duduk dulu Say, gini..gini..” Weni berdehem-dehem. “Besok, jam sepuluh, di Sabuga ITB, ada casting calon pemain film: ‘Begini-begini Aku Cinta Kamu, Lho! Pemain cowoknya, Irfan Bachdim”“Pemain bola itu !?” tanyaku. Semua membenarkan. “So?” “Sutradaranya keren,” lanjut Weni “PHnya bonafid, mereka lagi nyari talent baru buat pasangan si Irfan dan buat tokoh-tokoh lain. Nah, inilah kesempatan buat sekolah kita terkenal se-Indonesia, gara-gara ada salah seorang muridnya main di film itu!!”“Terus? Apa hubungannya sama gue??”“Iiih, cantik-cantik bego!” kata Kinan “Ya, elo harus ikutan casting ituuuuu!!”“Kenapa harus gue??”“Ya cuma lo yang memenuhi syarat. Wajah bule lagi laris, Ceu, apalagi buat disandingkan dengan Irfan Bachdim!”“NO WAYYYY”Aku teriak dan melarikan diri dari kerumunan teman-teman sekelas. Mereka gak peduli, terus mengejarku sampai di tikungan bertemu dengan pak Prana guru Fisika yang sedianya akan mengajar di kelas kami pagi ini. Aku gak peduli, aku terus lari menuju gerbang belakang sekolah, kabur, daripada jadi bulan-bulanan teman-temanku untuk ikutan casting konyol itu, mending aku bolos aja deh pelajaran Fisika pagi ini. Gak apalah sekali-kali..

***Aku sudah di Sabuga ITB. Gedung megah milik Institut beken itu sudah ramai dengan orang-orang yang ingin mengadu peruntungan di blantika perfilman dan persinetronan Indonesia. Casting. Gak kebayang seperti apa sih suasana casting itu. Aku menyeret sepatu boots hijau yang kata Weni keren punya ini. Keren apaan? Bikin aku jadi seperti orang kebanjiran begini koq dibilang keren.“Ras, jangan diseret boots gue, ntar solnya habis. Mahal tuh beli di Belanda!”“Salah sendiri lo pinjemin ke gue!”“Laras, inget ya: Senyum. Kemarin gue udah ajarin tehnik akting sedikit kan? Optimis deh lo bakalan dapet peran utama ceweknya. Gue yakin banget!!” kata Gia, sambil memoleskan blush on lagi ke pipiku. Rita, Weni, Kinanti, dan Gia, menggiringku menuju pintu utama Sabuga. Aku risih. Diantara mereka aku memang yang paling jangkung sendiri, plus ditambah aku yang paling dandan sendiri. Aku rikuh ditengah tatapan puluhan orang-orang, ditambah perlakuan teman-teman yang berlebihan ini bikin aku seperti ondel-ondel yang mau manggung.“Nama?” tanya petugas pendaftaran.“Larasati Underwood” jawab Weni. Spontan aku menoleh heran. Melihat reaksiku, Weni senyum,“Sesuai wajah lo, gak pantes pake nama Larasati DK Widiastuti”“Hmm, jangan Mas, tulis namanya Larasati Fruitstone aja!” samber Gia, membuat si petugas mengerut alis. Aku menoleh ke Gia.“Kan sesuai tempat tinggal gue di Buah Batu. Fruit artinya buah, Stone artinya Batu. Ya kan??”“Underwood aja sesuai daerah rumah gue di Jatihandap. Jati itu kayu, handap itu bawah, jadi di Inggrisin Underwood!” Gia maradang.“Fruitstone aja biar sounding like Sharon Stone, Bego!!”“Pokoknya Underwood! Biar disangka turunan Clint Eastwood!!”“Fruitstone!”“Nona-nona, jadi saya musti tulis siapa nih namanya?” petugas pendaftaran mulai tidak sabar.“Larasati DK Widiastuti aja, Mas” jawabku. Teman-temanku mendelik tidak senang.“Kenapa? Irfan yang mukanya bule banget aja pake nama Indonesia, kan?” jawabku tenang.“Oke, silahkan masuk, Mbak. Pintu depan itu belok kiri” kata si Mas petugas.Aku bersorak ketika namaku tidak masuk dalam jajaran talent terpilih. Yang lebih membahagiakanku, calon pemeran wanita yang sedianya mendampingi Irfan Bachdim justru berwajah Indonesia banget. Setelah dapat bocoran sana sini, ternyata film ini akan berkisah tokoh utama pria yang seorang turis kesasar masuk ke hutan dan ditolong oleh wanita lokal. Haha! Aku puas memandangi wajah teman-temanku yang menyesal, kenapa bukan mereka sendiri saja yang ikutan casting. ***Sudah lama aku naksir dia. Ups, terlambat deh dibilang naksir. Mungkin diam-diam aku sudah jatuh cinta padanya. Namanya Nanda. Pekerjaannya, guru disc jockey di Gelanggang Generasi Muda Bandung. Aku mengenalnya setengah tahun lalu ketika aku mulai masuk kelas Wushu di GGM ini. Wajahnya sih ganteng standar, tapi kurasa seluruh tubuhnya terbuat dari magnet hingga begitu menarik perhatianku. Apalagi melihat gayanya kalau lagi nge-DJ. Aduuh gak kuat deh. Keren banget!!Matanya tidak bisa melihat. Menurut cerita sobatnya, itu bukan buta bawaan lahir. Dulu, Nanda sangat bandel, suka kebut-kebutan motor dan mobil. Ketika SMA dia kecelakaan mobil, dari situlah, perlahan fungsi indra penglihatannya berkurang dan kini tidak bisa melihat.“Kok gak operasi aja Mas?” tanyaku.“Mau. Tapi belum punya duit. Nanti ya ngumpulin dulu” jawabnya sambil tersenyum. Dadaku berdesir melihat senyumnya. Aku tidak tahu apakah dadanya juga berdesir jika berdekatan denganku seperti ini. Konon, fisik adalah hal pertama yang dilihat pria dari seorang wanita, yang kedua baru hatinya. Jika dia tidak bisa melihat fisikku, bisakah dia jatuh cinta padaku?***Suatu sore pulang dari latihan Wushu, aku sengaja menemui Nanda di studio DJ yang letaknya di lantai 2. Kelasnya baru saja selesai dan beberapa muridnya masih ngumpul untuk diskusi sesuatu. Ketika mulai sepi, aku mendekatinya. “Hm! Hm!”“Laras, ya?”“Iya, Mas. Udah beres?”Dia menyuruhku duduk di sebelahnya. Aku menyentuh tangannya.“Kalo udah beres, ke CCF yuk! Ada pianis dari Prancis manggung. Gratis lho!”“Ohya??”“He-eum!”“Oke, aku bersiap dulu ya!”Auditorium Centre Culturel de Français atau CCF Bandung sudah hampir penuh. Maklum pertunjukan gratis. Aku menuntun Nanda mencari tempat duduk dan aku bersyukur dapat tempat duduk yang strategis, bisa memandang langsung pianis muda berbakat dari negeri Eiffel itu. “Beethoven, Symphony Number Nine..” desisnya sambil memadang lurus ke depan. Aku kaget mendapati kalau ternyata dia tahu lagu yang sedang dibawakan si artis. Memang, dalam guide book yang sedang kupegang ini, lagu pertama yang dibawakan adalah lagu yang disebut Nanda tadi. Hebat!Aplaus panjang dari audiens membahana dan berhenti seiring lagu kedua mengalun.“Yang ini apa, Mas?” tanyaku mengetes, seperti pembawa acara kuis.“Bocherini, Minueto”Lagu ketiga,“Beethoven, Contredanses”“Kereeen..” desisku.***“Laras,” panggil Nanda ketika suatu sore kami berdua sengaja nongkrong ke Dago Pakar. Aku sih yang mengajak. Ya, sekedar menghirup udara segar dan jauh dari polusi kota Bandung yang makin menyesakkan.“Ya, Mas?”“Kenapa ya, lama-lama aku kok makin suka sama kamu?”“APA?” aku terhenyak“Kamu gak senang ya?”“Euuuh, bukan…bukan itu, aduuuhh” aku menggigit bibir. Ya Allah, tentu saja aku senang!“Tapi, Mas… sorry nih, Mas Nanda kan gak bisa lihat aku, masa sih, cowok bisa suka sama cewek tanpa melihat fisik dari si cewek itu?”Dia tergelak.“Ya ampun kamu naïf banget. Kamu SMA banget sih! Eh denger ya, buat orang seusia aku ini, fisik memang penting, tapi ya bukan yang utama. Apalagi, aku sadar aku juga punya kekurangan fisik..”“Ooh gitu ya?” aku garuk kepala.“Kalo kamu, suka juga gak, sama aku?”“APA? Eh ya, ya! Aku memang sayang kok sama Mas Nanda” Ups! Aku menutup mulutku. Kok jadi aku nih yang nyatain duluan? “Sayang? Kamu sayang sama aku, Laras?”“Yaaa, gitu deh..” pipiku memerah, “Gak apa-apa, kan Mas?”“Ya, gak apa-apa. Tapi Laras gak malu nih, jalan sama orang buta?”“Alhamdulillah enggak. Mas Nanda kali yang malu ya? Jalan sama orang yang mirip Mpok Ati kayak aku..”“Kamu kayak Mpok Ati? Asyik, berarti kamu cantik dong” Nanda tersenyum, dan meringis ketika aku meninju lengannya “Aku kan fansnya Mpok Ati, hehehe” lanjutnya dan kamipun tergelak bersama. “Laras, hatiku bilang kamu cantik sekali dan terlebih hatiku juga bilang kalau kamu sayang sama aku. Itu yang terpenting..”Aku tersenyum senang karena telah menemukan dia. Akhirnya, ada orang yang tidak melihat wajah buleku dengan matanya seperti cowok-cowok lain, tapi dengan hatinya. Seperti mas Nanda ini …

666 (Cuma COPAZ)

Namaku adalah Zero Evans, kisahku ini adalah kisah nyata yang pernah terjadi. Kejadian ini membuatku phobia akan game, kehilangan teman di depan matamu sendiri dan kau tidak bisa membantunya, kau tidak bisa menolongnya, yang bisa kau lakuka
n hanya duduk diam dan menyaksikan kematiannya.

Aku sangat suka bermain game console PSX yang nge-trend waktu itu, tapi aku mampu memanage waktu dengan baik sehingga tidak ada masalah dengan nilai-nilaiku, terbukti aku bukan seorang pemalas. Teman-temanku menjulukiku Gamer yang Jenius, karena aku yang begitu pendiam dan pemalu saat di sekolah seolah memiliki kepribadian ganda saat sedang bermain game. Satu-satunya sainganku adalah Radityo Putrado, dia murid yang pemalas, suka tidur dikelas, prestasinya adalah hasil nyontek, yang paling memuakan lagi ia sering terlibat dalam masalah.

Aku tidak tahu persis tentang keluarganya namun ia selalu diantar dengan limosin putih dengan 16 pintu di satu sisi dan memiliki bodyguard yang bersenjatakan kaliber .9mm. Semua orang takut kepadanya, namun aku tidak takut sama sekali padanya, aku menyeganinya karena dia adalah idolaku. Walaupun semua sifat buruk pada dirinya membuatku muak, namun ada satu hal yang membuatku menyanjungnya sampai ke langit, dia adalah pemain game hebat. Berjejer piala-piala yang terkurung oleh tirai kaca yang bertuliskan prestasi murid. Yang dapat aku sumbangkan hanya 2 piala yaitu juara 1 Olimpiade Matematika dan Bahasa Inggris, namun dia sudah menempatkan 7 piala dengan tema game. Salah satunya puala juara 1 WCG game FIFA 2005 mengalahkan Argentina dan Perancis, menakjubkan. Ia pun memiliki game-game yang jarang dirilis dipasaran seperti Disaster Report, Glorious dan lainnya. Dia mendapatkannya dari hadiah, penghargaan atau bahkan kekayaannya.

Suatu hari, Radit menghadangku dikoridor kelas dan menyapaku dengan senyum terlukis diwajahnya, aku berbalik menyapanya namun aku tidak memedulikannya dan segera melanjutkan perjalananku menuju kelas, tapi ia kembali menghadangku, padahal aku sudah sangat ingin melahap roti yang kubeli dikantin.

“Buru-buru sekali sepertinya, kau ingin kekelaskan?” tanyanya gak nyantai.

“Ya...kau tidak lihat?" kataku sambil menunjukan seplastik roti coklat ditanganku, "katakan apa maumu Radit?” tanyaku dengan kesal.

“Mauku? Semua kemauanku sudah terpenuhi Zero, itu karena ayahku adalah anggota Yakuza” jawabnya tenang.

Aku langsung kaget sekaget-kagetnya mendengar nama Yakuza, ragaku merinding disko, roti yang ada digenggamanku nyaris lepas, keringat membasahi seluruh kulit, belum lagi kakiku gemetaran.

“Yaaa... Yaa... Yakuza katamu?”

“Ya, tapi aku mohon jangan bilang kepada siapapun, bisakan?”

“Ya tentu saja, aku takkan bilang pada siapapun”, ucapku sambil tersenyum ketakutan.

Walau takut aku harus berani, aku harus memperlihatkan padanya kejantananku, karena aku tidak mau diremehkan olehnya. Yakuza memang kriminal yang kebal hukum, diincar oleh mereka maka habislah sudah, namun Ayahnya yang Yakuza, sedangkan dia hanyalah anaknya, lagipula badannya kecil, bisa saja sekarang kubanting dia dan kupatahkan kedua tangannya, tapi kalau dia meminta bantuan kepada ayahnya maka aku.... akhh salah! Maksudku, maka seluruh keluargaku pasti akan mati, tentu saja termasuk aku.

“Oiya, kudengar kau menyukai game?aku punya hadiah spesial untukmu”, katanya serius sambil mengambil sesuatu dari tas kecilnya dan ia memperlihatkan padaku dua game console yang tidak pernah kulihat sebelumnya. “Ini adalah game terlangka, game ini baru terliris 3 disc, yang memilikinya hanya si pembuat game, aku dan satu lagi adalah kamu, ini adalah pemberianku untuk mu”.

“Serius kamu?", dengan sangat gembira menerimanya. "Terima kasih, budimu akan ku balas, sepulang nanti aku akan langsung memainkan game ini”.

“JAAAAANGAAAAAAANNNNN!!!”, ia berteriak keras, nggak apa-apa sih tapi kuahnya itu loh nggak nyantai.

“Memangnya kenapa? kau memberinya untuk dimainkan kan?”, tanyaku heran.

“Ya, aku memang memberinya untuk itu, tapi aku punya maksud lain, kita akan bertaruh, yang terhebat maka dia yang akan menang”, katanya semakin serius, sedangkan aku malah tambah heran. Bertaruh hanya untuk game? dia sungguh gila, tapi aku mengerti, dia mungkin ingin mengajakku bertanding, siapa yang dapat menamatkan game ini paling cepat maka ia yang menang, iyakan?

“Baiklah, tapi kenapa?”, aku bertanya penasaran.

“Masih belum mengerti juga? Baiklah akan ku jelaskan, begini kawanku, kau dan aku sama-sama pemain game hebat, kau dijuluki jenius dan kau tahu apa julukanku? Aku dijuluki Dewa, itu karena aku hebat”, terucap perkataan sombong liarnya.

“Baiklah, akan ku uji sedewa apa kau dalam bermain game”, kataku meledeknya.

“Harusnya aku yang berkata begitu, sejenius apa kau saat bermain game”, sambil tersenyum licik.

“Lalu, bagaimana caranya bertarung dengan adil?”

“Begini, aku akan mengatur semuanya, tolong dengarkan ucapanku baik-baik, sekarang hari Selasa, kau hanya diperbolehkan bermain game hari Sabtu kan? maka kita akan bermain game Sabtu depan, tepatnya tanggal 6, mumpung ini bulan Juni maka akan pas dengan rencanaku, kita main saat tanggal menunjukkan 06-06-2006 atau 6-6-6”, ia menjelaskan. “Kita harus bermain tepat pada pukul 6 sore, tak boleh kurang ,tak boleh lebih, bahkan detiknyapun harus tepat menunjuk kearah angka 12”, sambungnya.

"Baiklah", beda dihati beda di lisan. Aku berfikir untuk langsung memainkannya pasca sekolah.

“Bermainlah jujur kawan, mainlah pada tanggal yang sudah ditetapkan, itu namanya aturan, patuhi aturan itu”.

Aku langsung shock, dia seperti tahu apa yang ku sedang ku pikirkan. “Baik, tapi kenapa harus serba enam sih?”.

“Lihat judulnya, maka kau akan mengerti, kita ini sedang membicarakan game kematian”.

Karena penasaran aku melihat cover game itu, yang terlihat olehku hanya cover hitam dengan gambar lingkaran dan angka 666 berbentuk segitiga dan bertuliskan “Dari Surga Menuju Neraka”, anehnya dibalik itu semua terdapat siluet muka yang sedang tertawa, tapi itu bukanlah wajah manusia, game macam apa yang covernya seseram ini? dan apa maksud ucapannya, menurutku ini semua bodoh sekali, tapi kalau dilihat baik-baik itu adalah siluet wajah iblis saat sedang tertawa. "Ya... ya... aku mengerti, semoga yang terbaik yang menang”, kataku kesal.

“Ya... aku setuju, tapi dengarlah, simpan baik-baik game ini, jangan sampai hilang ataupun rusak dan jangan main sebelum waktunya, aku tahu kau amatlah penasaran dengan game ini, begitu juga denganku, kau tahu tidak, pembuat game ini meninggal sebelum menguji coba gamenya karena kecelakaan, padahal ia janji pada asistennya kalau akan mengujinya pada pukul 14.00 tapi ia tewas, ia tertabrak oleh mobil dan mobilnya jatuh kejurang sebelum meledak dan menghanguskannya, ia mati tepat 5 menit sebelum sampai pada pukul 14.00 dan akhirnya yang menguji coba game ini adalah asistennya, kau tahu apa yang ia lihat?”.

“Mengerikan sekali,apa yang ia lihat?”, tanyaku penasaran dan gemetaran.

“Akupun tidak tahu apa yang ia lihat, tapi satu hal, ia bilang game ini game yang dilarang keberadaannya, keberadaan game ini akan menimbulkan ketakutan dan trauma bagi pemainnya, game yang akan memenuhi matamu dengan genangan air mata kengerian, aku tidak tahu apa yang terjadi tapi dia serius mengatakannya”.

“Menyeramkan, tapi menarik, aku akan berusaha keras untuk mengalahkanmu”.

“Baiklah, sama halnya denganku, aku akan pertaruhkan segenap jiwa dan ragaku bahkan nyawaku demi memenangkannya, bagi yang kalah, gelarnya akan dicabut”.

“Baiklah, aku juga sama jadi bersiaplah, katakan selamat tinggal pada gelarmu”.

“Kita lihat saja, telepon aku kalau sudah nyaris jam 6, aku sudah membatalkan semua janjiku pada siapapun pada hari itu, jadi aku tinggal menunggu datangnya jam 6 saja didepan console, tapi belum tentu denganmu, kau memiliki banyak teman kan? teleponmu menandakan kau ada dirumah dan bersiap untuk bermain, selamat tinggal”.

“Baik, selamat tinggal”

Disaat kepergiannya, ia masih menatapku dengan tersenyum licik, seperti iblis dicover ini saja, karena aku masih takut dengan ceritanya aku segera lari kekelas. Aku duduk dibangku paling belakang, aku menaruh game itu diatas mejaku, lalu aku memakan roti coklat yang nikmat, tapi ada sedikit masalah, seharusnya aku masih bisa melihat siluet iblis yang menyeramkan itu, namun sekarang aku tidak dapat melihatnya. Jangan-jangan aku mengigau saat melihatnya, tapi tidak mungkin, aku jelas melihatnya sedang tertawa gembira. Sepulang sekolah aku langsung masuk ke kamar, tiba-tiba aku penasaran dengan game pemberian Radit, aku jadi ingin segera memainkannya. Secara spontan aku menyalakan Televisi dan konsole ku, kutatap game ini baik-baik, mataku melotot tidak karuan, kubuka dan kuambil CD didalamnya, kumasukan dengan cepat ke Disc Reader, aku melakukannya dengan cepat dan tanpa sadar, sekarang hanya tinggal menekan tombol “START” dan hilang sudah semua rasa penasaranku, namun CKLAKK SYUUUT! Suasana berubah menjadi gelap gulita, tiba-tiba saja mati lampu dan saat itu juga aku tersadar, "ASTAGA! Apa yang telah kulakukan?", saking takutnya aku langsung melompat ke kasur. Didalam hatiku yang ketakutan aku terus berteriak, “Tidak boleh, aku harus sabar... ya... benar... aku harus bersabar, aku pasti dimarahi ibu kalau aku ketahuan bermain game dihari biasa, aku harus sabar, aku bukanlah pecundang, aku harus menang dengan jujur, aku sudah terlanjur bertaruh dengan Radit”. Ku buang semua rasa penasaranku, aku berusaha menahannya sekeras mungkin sampai tanggal 6. Aku melalui hari tanpa tersenyum, bahkan aku tidak menyapa siapapun, aku tidak fokus dengan pelajaran yang diajarkan guruku, tidak ada satupun pr yang aku kerjakan. Kalau sudah pulang, aku menghabiskan seluruh waktu dengan bersembunyi dibalik selimut, hampir setiap malam aku insomnia, sekalipun bisa tidur, aku selalu mengalami mimpi yang buruk. Mentalku benar-benar hancur, aku sadar itu.

KRING!! KRING!! Alarm ku menyala, aku bangun dipagi hari dengan perasaan kaget, akhirnya tiba juga tanggal yang telah ditetapkan, mataku tertuju pada tv dan konsol. Aku langsung turun ke bawah untuk menyegarkan badanku, lalu tiba-tiba telepon berdering, aku pikir Radit meneleponku namun ternyata bukan darinya, yang menghubungiku adalah Ben, teman nongkrongku, dengan semangat ia mengajakku Reuni Akbar, aku menerimanya asalkan dapat pulang kerumah sebelum jam 6. Aku segera mandi dan bersiap-siap pergi dari rumah. Aku tiba di rumah Ben tepat pada pukul setengah 10, jujur saja, aku tidak bisa konsen dengan acara Reuni tersebut, teman-temanku menggodaiku, tapi moodku sedang buruk dan kacau. Aku pergi ke spot yang terhindar dari keramaian, saat itu aku duduk di bawah pohon rindang, tanpa sadar aku tertidur.

Waktu bangun aku masih melihat teman-temanku yang bersenang-senang dibawah lampu emas, langit mulai gelap, aku merasa tidak tenang, aku berlari mencari temanku Ben, tapi ia malah menepukku dari belakang

“Ben, akhirnya aku menemukanmu”,ucapku dengan panik.

“Kau mencariku? ada apa sih?”.

“Aku tahu ini pesta besar, tapi aku sungguh ingin pulang, seperti yang sudah kukatakan ditelepon itu”.

“Masalah jam 6 itu?”, ia berkata sambil berbalik dan bermaskud pergi meninggalkanku.

“Aku serius, aku harus pulang jam 6, aku sudah berjanji, sekarang jam berapa?”, aku menarik tangannya dan memohon kepadanya.

“Oke-oke sabar sedikit kenapa sih, jamku menunjukan pukul setengah 6, artinya masih ada setengah jam lagi untukmu”, ia berkata sambil menepuk tanganku dan melihat jam tangannya.

“Apaaa?!!! aku pasti terlambat! astaga... ya Tuhan... tolonglah aku”.

“Kau berlebihan, rumahmu dekatkan? kalau naik bus mungkin 15 menit saja sudah sampai, memangnya ada apa sih?”.

“Ya memang, tapi dari sini ke halte bus butuh 10 menit, lalu dari halte pemberhentianku nanti ke rumah butuh 25 menit, itu artinya aku pasti terlambat, aku mohon ini janji yang sangat penting, antarkan aku dengan kendaraanmu”, aku betul-betul memohon kepada Ben.

“Tapi aku tidak bisa mengantarmu, supirku pulang kampung, maafkan aku, aku sama sekali tidak bisa membantumu”, sambil keanehan dengan sikapku.

“Tidak juga Zero, aku bisa membantumu”, seseorang dari belakang kami mengusulkan sesuatu padaku, ia temanku dan Ben, namanya Hasan Azai. Ia benar-benar baik, ia menawarkanku sepedanya untuk kupakai pulang. "Kau Zero kan? rumahmu dan rumahku sangat berdekatan, hanya beda 2 gangkan? pakai saja sepedaku, aku menaruhnya diparkiran nomor 3 dari pojok kiri, titipkan saja dirumahmu dulu, sepulangnya dari sini aku akan mampir untuk mengambilnya”.

“Baiklah terima kasih, aku tidak tahu harus berkata apa, kebaikanmu pastilah akan kubalas”, ujarku semangat, namun ia malah tersenyum.

“Sebaiknya kau cepat pergi, kau bilang ini janji penting atau apalah itu yang membuatmu tidur sepanjang acara”, teriak Ben.

“Maafkan aku Ben, aku tidak bermaksud demikian, terima kasih banyak atas kebaikanmu San, baiklah Ben aku pamit dulu”.

“Ya hati-hati Zero, semoga berhasil”.

Sepeda gunung yang kunaiki begitu cepat, membuatku bersemangat, kukayuh sepeda ini secepat angin sore. Kelelawar berterbangan dilangit mencari sarapan, sedikit demi sedikit kegelapan menyelimuti langit, awan mulai menghitam dan pandangan menjadi redup, segelintir cahaya menerangi jalan namun itu semua malah meyakinkanku kalau aku akan pulang terlambat. Sedang asyik-asyiknya mengayuh, aku terpaksa berhenti karena lampu merah bersinar menyilaukan mataku, membuatku semakin berfikir negatif, pikiranku kacau karena terus dihantui waktu, terlintas difikiranku untuk berbuat curang, aku hendak menerobos, tanpa pikir panjang kukayuh sepeda temanku ini namun... Polisi lalu lintas menghadangku dan meniupi telingaku dengan peluit, kencang sekali tiupannya, bahkan membuatku jatuh dari sepeda, BRUUUMM BRUUMMM WUUUUUSSSS! lalu melintang mobil berkecepatan tinggi, aku tidak peduli itu, tatapanku berubah menjadi kesal kepada polisi, melihat tampangku yang menyedihkan polisi itu malah menegurku, membuatku tambah kesal.

Lampu berganti, jam pun berputar, 5 menit menuju jam 6, namun aku masih bersemangat mengayuh sepeda sambil berharap pada kesempatan. Tidak lama kemudian, rumah dengan pagar putih penuh dengan sampah dedaunan itu adalah rumahku, kulihat jam ternyata masih belum, 40 detik lagi sebelum jam 6, aku membanting sepeda temanku diluar, ku dobrak pintu depan dan masuk tanpa melepas alas kaki, buru-buru aku masuk kekamarku dan meraih console, terakhir ku tekan tombol “START”, tepat sekali pukul 06.00 seperti yang dijanjikan, aku langsung gemetaran walau sedang duduk, saat itu aku lupa untuk menghubungi Radit, karena dari awal aku sudah menduga kalau Radit pasti sedang duduk didepan konsolnya, sama seperti posisiku sekarang. Ketakutanku semakin memuncak saat aku mendegar alunan lagu dari game yang begitu mengerikan, lalu terdengar samar-samar suara teriakan yang menunjukan rasa kesakitan. Aku mendekatkan mukaku ke layar kaca TV lalu tiba-tiba, “AAAAAAARRGGGHHHHHH!!!!!!!!!!!!!!”.

Aku terpental kebelakang, teriakan dari suara TV membuatku kaget, namun aku memejamkan mataku, aku sangat takut, tapi aku beranikan diri untuk melihat TV dan sekarang aku yang berteriak, “AAASTAGAAAA!!!RAAAADIIIIIITTT!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!".

Sungguh mengerikan, tiba-tiba saja TV game berubah menjadi TV horror, paling tidak seperti Video accident, layar televisi berubah dari layar hitam menjadi wajah penuh darah, dia bukanlah hantu tapi dia adalah Radit yang sedang terluka parah, ia berteriak minta tolong, suaranya pelan sekali, pendarahan dikepalanya pasti menyiksanya, aku sungguh sangat takut dan tidak tega tapi apa yang bisa kulakukan? tidak ada! aku hanya bisa melihatnya sambil menelan ludah. Mukanya hancur, darah mengalir deras dari lubang besar tengkoraknya, muka bagian kirinya rusak parah, bahkan aku tidak melihat mata kirinya lagi, bisa dibilang wajahnya sudah remuk seperti perkedel ke injek truk gandeng, menyeramkan sekali, otaknya pun keluar dari retakan tempurung kepalanya, belum lagi rahang bawahnya lepas, percikan darah terlempar kelayar kaca, ia melambai-lambai seperti meminta pertolongan padaku namun aku hanya bisa menggigit jariku sambil menagis. Ia memang terlihat seperti Radit, tapi apa mungkin ia adalah Radit? apakah ia benar-benar Radit? siapapun dia, aku sangat takut. KRING!! KRINGG!! Berdering suara telepon, ibu ku segera menjawabnya, dengan perasaan takut aku langsung keluar dari kamarku, meninggalkan TV paling mengerikan yang pernah kulihat, sampai dibawah aku melihat ibuku yang sedang bersedih.

“Ibu? Apakah ada yang salah?".

“Ada berita duka Zero, telepon barusan dari kepolisian, mereka bilang teman sekolahmu Radityo Putrado dikabarkan tewas tertabrak mobil”.

“Apa? Innalillahi wa inna’illaihi rajiun," hatiku tertekuk, apa yang kulihat barusan itu nyata? Jadi yang ada di TV itu benar-benar Radit, aku langsung kembali ke kamar dan melihat ke TV sekali lagi, namun yang ada di TV itu hanya tulisan yang bertuliskan, "Selamat tinggal! Kaulah yang menang, Zero". Lalu terjadi ledakan besar pada konsoleku sehingga konsoleku mengeluarkan asap, baik konsole maupun game rusak seketika, namun aku tidak merasa sedih, karena aku menang, dibalik rasa sedih dan ketakutanku, aku merasa menang. Aku naik ke atas kasur dan menutupi tubuhku dengan selimut, aku merasa terpukul sekali akibat kejadian ini, walaupun aku masih belum mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

Sepuluh Tahun telah berlalu, insiden ini tidak akan pernah aku lupakan, kalau diingat-ingat lagi, Radit pernah mengatakan kalau ini adalah “GAME KEMATIAN”, lalu “KITA AKAN BERTARUH, BUKAN BERTANDING”, terlebih lagi ia bilang “YANG BERHASIL MEMAINKAN GAME INI TEPAT WAKTU, IA YANG MENANG” dan yang terakhir adalah “PERTARUHKAN SEGENAP JIWA DAN RAGA, BAHKAN NYAWA DEMI KEMENANGAN, YANG KALAH GELAR AKAN DICABUT”, berarti permainannya sudah dimulai saat masing masing dari kami menyimpan game itu, aku dibilang menang karena aku dapat bermain tepat waktu, iyakan? Tanggal 6 bulan 6 tahun 2006, tanggal yang kami janjikan menjadi hari kematian Radit, sekarang aku mulai mengerti semuanya, pantas saja ia menyebutnya game kematian, kalah berarti mati dan yang dicabut bukan gelar tapi nyawa. Yang menyelamatkanku dari kematian adalah polisi galak yang menghadangku di lampu merah, kalau tidak ada dia aku akan tertabrak mobil dan akulah yang akan muncul di TV tapi karena aku yang menang dan Radit yang kalah, maka akulah yang menyaksikan Radit sekarat melalui game itu. Melihat seorang teman sekarat dan akhirnya mati didepan mata walaupun sebenarnya ia sangat jauh darimu, seperti tayangan live. Mati karena bermain game? apa mungkin? tapi ini semua telah terjadi. Mungkin tanpa sadar sang iblis telah ikut serta dalam permainan ini dan menghukum pemain yang kalah bahkan sebenarnya baru-baru ini aku baru tahu kalau 06-06-2006 atau 666 adalah angka iblis.