Aku gk percaya dengan apa yg sdh aku lakukan, saat bertengkar dengan Devi tanpa sengaja aku telah mendorongnya hingga ia jatuh dan aku gak tau dia sekarang pingsan atau mati? Walau tanpa luka disekujur tubuhnya tapi sdh 3 hari dia tidak bangun dan aku bingung harus berbuat apa?
Nyesel juga kenapa dia tidak langsung kubawa ke rumahsakit, minimal nyawanya bisa tertolong, itu kalau dia benar mati?
Tapi kayaknya benar, Devi sdh mati, kuraba nadi nya sudah tidak berdenyut lagi, aduhhhh, apa aku sdh jadi pembunuh??? Ampuuuuuuun tuhannnn.
Awalnya kami hanya ribut kecil, Devi melarangku pergi, tapi aku ngotot, sehingga jadi cekcok, dia memukulku, aku diam sj, ketika akan keluar kamar ia mengejar dan lompat ke tubuhku, tanpa sengaja aku reflek menghindar dan dia terdorong hingga jatuh berguling-guling dari lantai atas ke bawah melalui tangga. Ku kira lukanya tidak serius tapi nyatanya dia pingsan dan tidak juga siuman.
Dengan perasaaan sedih tubuh Devi kubungkus dengan seprei warna putih dan rencana nya malam ini mayat Devi akan aku kuburkan sendiri.
Maaf Dev, kau harus kumasukan ke dalam bagasi mobil, tubuh yg berbungkus kain seprei putih itu lalu ku bawa ke tempat pemakaman umum yang sdh tidak terawat lagi, mobil kuparkir jauh masuk ke dalam kuburan, walau sesekali kurasa ban mobil terganjal dengan batu nisan tapi ku cuek in saja.
Mesin mobil kumatikan dan mayat Devi kuturunkan, lalu aku menggali tanah kuburan dengan cangkul yg sudah aku siapkan.
Satu meter lebih sudah kugali, tapi kali ini aku apes karena tanah yg kugali ada penghuni nya, ampun, seonggok mayat mencuat. Ihh, aku mulai bergidik. Di bawah sinar bulan jelas kulihat mayat itu terbungkus rapi seperti pocong yg tinggal hanya tulangnya doang.
Ah, sudah terlanjur, mayat Devi kuboyong lalu kusatukan dengan pocong yg ada dalam makam itu, berlahan kukubur kembali dan dengan tergesa-gesa aku kembali ke rumah dengan tubuh berlumur tanah.
Aku bergegas ke kamar mandi, tapi pintunya terkunci, siapa di dalam? Bukan kah di rumah ku tidak ada siapa-siapa? Belum lagi pintu kugedor, pintu kamar mandi itu terbuka sendiri dan dari balik pintu kulihat bayang seorang wanita yg bentuk tubuhnya sangat kukenali. Devi??? Gk mungkin, dia baru saja ku kubur di pemakaman yg letaknya sangat jauh dari rumah. Ini pasti halusinasi ku saja!!
Kukucek kedua belah mataku, sosok Devi makin jelas, berdiri di dalam kamar mandi dengan lampu yg padam dan dia memunggungiku. Sedang apa dia di sana?? Ku beranikan diri melangkah masuk, berlahan akan kudekati sosok itu, ohhh tidak, sosok itu bukan satu tapi dua, ada sosok lain bersama Devi di kamar mandi, ngapain mereka, apa yg mereka lakukan dan sosok yg bersama Devi itu siapa?
"Dev... dev" Ku panggil Devi dengan lirih dan ingin tau.
Tiba-tiba kedua sosok makhluk itu membalikkan badannya sehingga begitu jelas terlihat sosok keduanya.
Sosok wanita yg mirip Devi bukanlah dia lagi, tapi se sosok wanita dengan wajah yang sangat mengerikan, seluruh wajahnya mengeluarkan ulat dan yg lebih mengerikan ketika kulihat sosok satunya lagi, sosok pria dengan wajah hancur dan wajahnya hampir tidak berbentuk, hidung, mata dan mulutnya rata dan nyaris yg terlihat hanya tengkorak yang bergerak.
Aku tak bisa berkata-kata, lalu tanpa buang waktu aku lalu balik badan akan melarikan diri, tapi kaki ku tertahan oleh cengkraman tangan yang begitu kuat sehingga aku pun terjerembab. Dalam keadaaan setengah sadar, kudengar suara erangan dan tawa cekikikan namun aku hanya bisa diam dan tak mampu bergerak sedikit pun.
Setelah kejadian menyeramkan itu, akupun diproses pada pengadilan dan terkena hukuman.
Namun, hari-hariku berlalu bagaikan orang setengah gila, karena setiap malam arwah Devi selalu menemuiku, kadang dia tidur di sebelahku, kadang ku lihat dia ada di belakang ku, tidak pernah sedetik pun bayangnya hilang dariku. Aku bertobat, aku menyesal, jangan temui aku lagi, aku mohon biarkan aku sendiri menebus dosa yg tak bertepi....
Kamis, 03 Oktober 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Comment:
Posting Komentar